BANJARNEGARA – Menanggapi terkait berita Lensa Nusantara tertanggal (7/1/2023) lalu dengan judul Dianggap mengganggu, Warga Meminta Portal Menuju Desa Merden dan Karanganyar Dicabut, https://lensanusantara.co.id/2023/01/07/dianggap-mengganggu-warga-meminta-portal-menuju-desa-merden-dan-karanganyar-banjarnegara-dicabut/ Sekda Kabupaten Banjarnegara Drs. Indarto, M.Si, memberikan tanggapan saat ditemui di ruangan kantornya.
Kepada LensaNusantara, Indarto mengatakan, terkait pencabutan atau menghilangkan portal yang terletak di Desa Danaraja belum ada wacana pembahasan apalagi menghilangkannya.
“Belum ada wacana dan pembahasan untuk menghilangkan portal tersebut, karena pertama dulu dipasang, warga protes karena jalan sering rusak akibat dilewati mobil tronton atau jenis kontainer pengangkut pasir maupun bahan lainnya,” ungkapnya, Rabu (11/1/2023).
Sekda juga mengungkapkan, meskipun jalan menuju Desa Merden terpasang portal yang dianggap sebagian warga mengganggu tersebut, dirinya menyatakan bahwa selama ini, mobil jenis truk dan hingga dobel, tetap masih bisa melewatinya.
“Selama ini untuk mobil roda rmpat, truk dam, colt diesel atau dobel yang roda enam itu, masih bisa melintasinya, ” Yaitu tadi khusus tronton atau kontainer yang tidak diperbolehkan, harus mencari alternatif jalan lain, dan untuk yang pengusaha pasir harus lansir di jalan nasional yang seperti di Kalipeluh,” tambah Sekda Indarto.
Akibat tidak adanya wacana pelepasan portal tersebut, sehingga bagi para pengusaha tambang pasir putih dan masyarakat yang mengangkut menggunakan kendaraan Kontainer harus pasrah dan mencari jalan lain, seperti lewat Mandiraja serta jalan alternatif lainnya yang bisa menuju ke Merden dan Karanganyar.
