Terendam Rob, 1 Desa di Demak Terancam Hilang dari Peta

Avatar photo

Demak – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah mengeluarkan peringatan potensi banjir air laut pasang (rob) di daerah pesisir pantura Jawa Tengah. Potensi ini akan berlangsung hingga Jumat, 4 November 2022.

“Meskipun tidak terlalu tinggi, namun akibat rob ini aktivitas warga akan terganggu,” kata Koordinator Bidang Observasi BMKG Tanjung Emas Semarang Ganis, Rabu, 2 November 2022.

Hingga saat ini, rob telah merendam daerah di pantura Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang, Demak, dan Jepara, Jawa Tengah. Ketinggian air rata-rata 50 sentimeter (cm).

Namun, khusus daerah Demak dan Pekalongan merupakan daerah terparah. Wilayah Demak yang terendam, yakni Kecamatan Sayung seperti Sriwulan, Surodadi, Bedono, Gemulak, Tugu, Loireng, dan Desa Timbulsloko.

Bahkan, di Desa Timbulsloko, tiga akses jalan telah hilang. Warga Timbulsloko, Makruf, khawatir desanya benar-benar hilang.

“Kini dalam berkegiatan keluar masuk 150 keluarga warga desa menggunakan perahu, kami tidak dapat lagi berladang atau bertambah karena semuanya telah tenggelam,” kata Makruf.

Plt Sekertaris Desa Timbuksloko Sunari mengatakan warga khawatir dusun di Demak akan kembali hilang seperti Senik maupun Tambaksari.

“Jika tidak segera diatasi Timbulsloko akan hilang seperti dua dusun sebelumnya,” ucao Sunari.

Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Demak Eko Pringgo Laksito mengatakan dalam rangka mengatasi rob terjadi hampir setiap hari merendam kawasan ini, selain jalan tol Semarang-Demak dibangun terintegrasi tanggul laut sepanjang tiga kilometer, juga tanggul laut diperpanjang hingga sampai 12 kilometer.

Pada tahun 2006, desa Senik dan Tambaksari, telah hilang. Sekitar 800 rumah warga berikut ratusan hektare lahan tenggelam, sehingga memaksa warga di dua desa itu hengkang dari tanah kelahirannya.