Pati – Tanggul Embung Tepus di Desa Beketel, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami kerusakan. Warga mendesak agar tanggul segera diperbaiki. Pasalnya, adanya kerusakan itu mengancam warga yang berada di bawahnya.
Warga khawatir kerusakan itu semakin parah dan tanggul berakhir jebol. Salah satu titik embung penampung air dari Pegunungan Kendeng itu mengalami bocor. Pintu pembuangan irigasi yang berada di sebelahnya juga mengalami kerusakan. Ini membuat air tidak keluar lewat pintu pembuangan irigasi.
Namun melalui celah yang berada tepat di sebelahnya itu. Air yang menerobos celah itu tampak memiliki debit yang tinggi. Bahkan persawahan yang ada di bawahnya tampak tergenang air.
Salah seorang warga Kecamatan Kayen, Krisno mengaku khawatir dengan kondisi tanggul Embung Tepus. Kerusakan itu dinilainya mengancam warga di bawahnya. Bila tak segera ditangani, dikhawatirkan embung itu jebol.
’’Kami khawatir dampaknya justru sampai di Desa Sering, Surodadi, Sumbersari, Kayen, Srikaton bahkan Trimulyo. Kami berharap pemerintah bisa segera menangani agar tak sampai bobol,” ujar dia, Senin (16/1/2023).
Sementara itu, Perangkat Desa Beketel, Sudiyono mengaku kerusakan itu sudah terjadi selama setahun terakhir ini. Pihaknya sudah berupaya memperbaiki dengan menutup celah itu dengan karung yang diisi pasir.
’’Tapi rusak lagi, karena curah hujan tinggi. Volumenya naik lalu bocor lagi,’’ kata dia.
Ia menilai kerusakan itu akibat tanggul sudah dimakan usia. Embung itu sendiri dibangun pada tahun 1982 lalu atau berusia lebih dari 40 tahun.
Sudiyono pun berharap dinas terkait membantu memperbaiki tanggul embung itu. Warga khawatir bila ini dibiarkan, kerusakan semakin parah hingga membuat tanggul jebol dan memakan korban jiwa. Itu mengingat di bawah embung ada beberapa desa.
’’Kami khawatir aliran airnya langsung menerjang ke kawasan bawah. Dampaknya di Kecamatan Kayen bagian bawah. Imbasnya bisa sampai lima hingga enam desa di kawasan Kayen bawah,’’ ucap dia.
Pihaknya mengaku sudah melaporkan kondisi Embung Tepus pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pati maupun dinas terkait. Namun, hingga sekarang belum ada tindak lanjutnya.