Tanda Tanya Penyebab Truk Timpa Mobil Tewaskan 3 Orang di Ngaliyan Semarang

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Kecelakaan maut terjadi usai truk tronton yang tengah mengangkut tanah terguling dan menimpa mobil di Jalan Prof Hamka, Ngaliyan, Semarang, Rabu (7/6) lalu. Hingga saat ini, penyebab kecelakaan yang menewaskan 3 orang ini masih menjadi tanda tanya.

Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan itu. Saksi di lokasi menduga truk tersebut mengalami rem blong.

Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang AKBP Adji Setiawan menyatakan pihaknya belum mendapat kesimpulan resmi terkait kecelakaan itu. Namun, ada pernyataan bahwa rem truk tersebut tidak maksimal.

“Saat ini belum ada hasil resmi dari Dishub tetapi hasil cek bersama disampaikan tidak bisa berfungsi maksimal dikarenakan ada kebocoran pada fungsi rem,” jelasnya, Sabtu (10/6/2023).

Sementara itu, sopir truk tronton yang terlibat kecelakaan maut itu ditetapkan jadi tersangka. Sopir tersebut juga sudah ditahan oleh kepolisian.

Sopir truk berinisial MR (32) itu sempat dirawat di RS Tugu usai mengalami kecelakaan. Dia keluar dari rawat inap pada Jumat (9/6) kemarin dan langsung diperiksa secara intensif hingga akhirnya dijadikan tersangka.

“Sudah (tersangka), sudah kami tahan,” ujar Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi melalui pesan singkat.

Seperti diketahui kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu (8/6) pukul 11.00 WIB. Truk tronton dump bernomor polisi H 1891 DG menabrak beberapa mobil di turunan dekat Bank Mandiri KCP Semarang Ngaliyan.

Truk tersebut kemudian terguling dan menimpa mobil Toyota Agya berpelat H 1240 FW. Tiga orang di dalam mobil tersebut meninggal dunia.

Dua orang yakni Yuliana (37) dan Adriel (11) meninggal di lokasi. Sementara korban meninggal terakhir adalah siswi SD, Sola Gracia Ribka Utama (8).

Sola sempat terjebak berjam-jam usai mobil yang ditumpanginya tertimpa truk di Jalan Prof Hamka, Ngaliyan pada Rabu (7/6). Dia dievakuasi dalam keadaan selamat.

Saat dirawat di RS, Sola bahkan sempat menunjukkan wajah ceria dan bisa diajak ngobrol seperti biasa.

“Dia nggak mengeluh, dia masih ceria, dia masih respons diajak ngomong masih nyambung,” kata paman Sola, Lokius William Tanikwele (33) di rumah duka, Kelurahan Gondoriyo, Semarang, Jumat (9/6).

Lalu, pada Kamis (8/6) jelang pemakaman ibunya, kondisi Sola mulai menurun. Saat itu, rumah sakit menghubungi keluarga dan meminta izin untuk mengambil tindakan.

Di hari itu juga, Sola akhirnya menyusul mendiang ibunya pada pukul 17.16 WIB. Dia kemudian dimakamkan dekat dengan makam ibunya.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara