Tak Sampai 24 Jam, Polresta Pati Ungkap Kasus Ibu Meninggal Peluk 3 Anaknya, Ini Pemicunya

Avatar photo

PATI, Jateng – Seorang ibu ditemukan meninggal sambil memeluk bayinya di Pati, Jawa Tengah (Jateng). Mayat wanita berinisial B (31) itu ditemukan oleh warga sekitar di dalam rumah kontrakan di Desa Kutoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pati.

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dari keluarga dan tetangga korban, polisi kini menetapkan suami korban sebagai tersangka. Berikut beberapa fakta runtutannya Sabtu (17/6/23).

Awal Mula Ibu Ditemukan Meninggal Dengan Posisi Memeluk Bayi, dan Dua Anaknya

Dari hasil pemeriksaan saksi, seorang ibu berinisial B (31) itu ditemukan suaminya M (45) saat pulang kerja dari luar kota, Rabu (14/6/23) pukul 21.00 WIB. Saat itu M mendapati rumahnya yang tertutup namun tidak dikunci.

“Memang benar adanya kejadian orang meninggal dunia di rumah kontrakan di Dukuh Ngipik,” jelas Kasi Humas Polresta Pati, AKP Pujiati, Kamis (15/6/23).

Setelah masuk ke dalam rumah, M melihat istrinya terbaring miring di atas tempat tidur bersama ketiga anaknya yang masih balita. Anak pertama berusia 4 tahun, anak kedua berusia 2 tahun, dan anak ketiga berusia sekitar 26 hari.

Kondisi Jasad Ibu Peluk Bayi Bengkak-Kaku

M menemukan istrinya dalam kondisi sudah meninggal dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan muka yang mengalami pembengkakan. Jasad B ditemukan dalam posisi memeluk bayi. Sementara kedua anak balitanya yang lain ditemukan dalam kondisi memeluk jasad ibunya.

“Sedangkan di dekat korban tersebut diketahui terdapat tiga anaknya yang masih usia balita dengan posisi anak pertama berada di belakang korban posisi memeluk korban, dan anak kedua berada di posisi di bawah korban serta untuk anak ketiga berada di pelukan korban,” ungkap Pujiati.

Kondisi Anak Ketiga Masih Dirawat di NICU

Meski selamat, kondisi ketiga anak itu memprihatinkan, anak ke tiga pucat dan badannya membiru diduga dehidrasi dan langsung dilarikan ke RSU Soewondo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dua anak lainnya sementara diungsikan di rumah tetangga.

“Anak ketiga yang masih bayi dibawa ke RSUD Soewondo Pati dikarenakan kondisi bayi tersebut sudah pucat dan badannya membiru (diduga dehidrasi) saat ini dirawat intensif di ruang NICU,” kata Pujiati.

Bayi itu kini masih dirawat di NICU karena kekurangan cairan dan lemas. Ayah B, Gunadi (61) mengatakan kondisi cucunya itu kekurangan cairan karena tidak minum susu sejak ibunya meninggal. Sedangkan kedua kakaknya sudah membaik.

“Yang di NICU belum membaik, kurang cairan. Dua hari dua malam tidak minum susu,” terang Gunadi saat ditemui di rumahnya, Kecamatan Juwana, Pati, Jumat (16/6/23).

“Dua duanya di sini, yang satu diajak budenya. Jadi anak-anaknya saya tarik ke sini,” ujar Gunadi.

Polisi Resmi Tetapkan Pasangan Jadi Tersangka

Kini polisi menetapkan suami korban yang berinisial M (45) sebagai tersangka terkait kasus kematian B. Diketahui, polisi telah memeriksa suami korban juga telah meminta keterangan saksi dari keluarga korban dan tetangga korban.

“Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan tersangka dan dilakukan penahanan. Pasangan berinisial M sudah (ditetapkan jadi tersangka),” Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar.

Dugaan Kuat Penyebab Kematian: Perlakuan KDRT oleh Pasangan

Berdasarkan pemeriksaan Sat Reskrim Polresta Pati sejauh ini, diketahui tersangka M telah menganiaya korban yang menyebabkan meninggal dunia. Polisi menyebut B meninggal karena dipicu oleh kekerasan yang dilakukan pasangannya.

“Jadi kita periksa intensif pasangan korban inisial M, di situ M memang menjelaskan dia melakukan pemukulan terhadap pasangan atau korban. Secara umum KDRT, namun pasangan ini (menikah) secara hukum atau sah atau tidak kami masih mendalami,” ungkap Onkoseno.

Hasil Autopsi Jenazah

Onkoseno mengatakan dari pemeriksaan autopsi ditemukan ada luka memar di kepala yang diduga memicu ibu beranak tiga itu meninggal. Ditambah kondisi ibu tersebut masih lemah usai melahirkan anak bungsunya yang belum genap sebulan.

“Hasil pemeriksaan autopsi terdapat luka-luka memar di kepala yang mengakibatkan korban meninggal dunia, walaupun itu tidak terjadi seketika, namun karena kondisi korban yang sedang lemah,” jelas Onkoseno.

“Kondisi lemah itu karena korban setelah melahirkan ditambah adanya luka lebam di kepala sehingga menyebabkan meninggal dunia. Meninggalnya diperkirakan antara Senin atau Selasa,” dia melanjutkan.

Motif M Menganiaya B Karena Cemburu

Polisi mengungkap motif M menganiaya B hingga memicu kematian korban. Dia mengatakan tersangka diduga cemburu terhadap istrinya, B (31). Sontak tersangka lalu menganiaya korban.

“Tersangka menyampaikan melakukan kekerasan karena Tersangka dilarang Korban saat akan melihat HP seketika timbul rasa cemburu,” kata Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar, Jumat (16/6/2023).

“Sehingga Tersangka menduga korban memiliki pacar atau pria idaman lain,” jelasnya.

Onkoseno mengatakan dugaan penganiayaan dilakukan sudah beberapa kali sebelumnya. Kini Tersangka kini ditahan di Polresta Pati untuk menjalani proses peradilan dalam rangka mempertanggungjawabkan perbuatannya. (aslama)

Sumber: patinews.com

 

Polres Pati, Kapolres Pati, Pemkab Pati, Kabupaten Pati, Polres Sukoharjo, Polres Rembang, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Kalteng, PolisiNgajiPolisiNyantri, SeduluranSaklawase

Baca juga: Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyanto, Pemkab Banjarnegara