Pati – Petani Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah harus menanggung kerugian mencapai ratusan juta akibat banjir.
Lebih lagi, mereka belum punya asuransi tani. Bukan karena mereka tak mau mendaftar asuransi tani. Beberapa petani justru belum mendapatkan sosialisasi terkait asuransi tani itu. Salah satunya, Yogi, petani desa setempat.
’’Banyak sawah yang terdampak. Sekitar 90 hektare. Kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Dari dinas terkait belum ada sosialisasi mengenai asuransi pertanian,’’ kata dia, Selasa (21/2/2023).
Ia berharap Dinas Pertanian Kabupaten Pati menggencarkan sosialisasi tentang asuransi tani di desanya. Itu mengingat Desa Mintobasuki merupakan desa pertanian yang menjadi langganan banjir.
’’Untuk itu dinas terkait segera menyosialisasikan agar bila ada bencana bisa sedikit membantu petani yang terdampak sawahnya,’’ harap dia.
Kepala Desa Mintobasuki Saryadi menambahkan sebenarnya beberapa petani di wilayahnya sudah diajukan mendapatkan asuransi tani. Namun, lantaran sosialisasi kurang, proses untuk mempunyai asuransi tani menjadi lambat.
’’Asuransi tani proses agak lambat. Sosialisasi dari Dinas Pertanian ke masyarakat belum maksimal. Harapan kami ada sosialisasi. Untuk kerugian banjir ratusan juta rupiah,’’ ucap Saryadi terpisah.
Sementara itu, Kepala Dispertan Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum membantah sosialisasi yang dilakukan kurang. Ia mengaku dinasnya sudah gencar melakukan sosialisasi.
’’Sosialisasi sebenarnya sudah. Tapi karena tidak semua orang itu percaya asuransi tani ya. Jadi (beberapa) tidak ikut. Kami sebenarnya tidak ingin ada bencana. Tapi untuk mengantisipasi adanya bencana, paling tidak asuransi ini bisa membantu,’’ bantah dia.
sumber: murianews.com
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.