Berita  

Supriyanto, Mantan Preman di Demak Terpilih Jadi Kades Surodadi. Begini Perjalanan Hidupnya

Avatar photo

DEMAK Cerita preman pensiun yang berubah menjadi orang baik tak hanya ada di sinetron atau layar kaca.

Di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, kisah ini bahkan mengantar mantan preman bernama Supriyanto alias Agus Boang menjadi kepala desa.

Pria kelahiran 29 Desember 1977 ini memang dikenal warga sebagai sosok yang suka berkelahi.

Ditemui di rumahnya, Supriyanto menceritakan perjalanan hidupnya hingga memenangkan pilkades dan dilantik sebagai kades Surodadi, hari ini, Rabu (2/11/2022).

Supriyanto mengaku tidak pernah berpikir akan menjadi pemimpin Surodadi.

Apalagi, dia lahir dari keluarga kurang mampu dengan lima saudara. Bahkan, Supriyanto hanya mampu mengenyam pendidikan formal SD.

“Tak menyangka, di benak saya dari kecil pun tak pernah berpikir bakalan jadi kepala desa,” kata Supriyanto, Selasa (1/11/2022).

“Karena, orang tua tidak memiliki biaya cukup, saya hanya SD, tapi waktu saya SD, dapat juara kelas terus,” ujarnya.

Faktor biaya membuat Supriyanto kecil sempat menangis saat tak bisa melanjutkan pendidikan seperti teman-teman.

“Nangis terus, minta orangtua, pingin sekolah, pada saat itu kan belum ada sekolah gratis seperti sekarang,” jelasnya.

Lantaran orangtua benar-benar tak sanggup membiayai sekolah, Supriyanto kemudian mencari pekerjaan serabutan.

Berbagai pekerjaan pun dilakoni, mulai dari sebagai tukang parkir, tukang tagih, hingga sempat bekerja di kapal.

“Waktu itu, saya hanya berpikiran, bagaimana keluarga saya bisa tetap hidup dan makan, meskipun aslinya kenakalan saya itu terpaksa,” tuturnya.

Meski dikenal nakal, Supriyanto tak pernah mencuri atau melakukan kenakalan di lingkungan rumah.

“Senakalnya saya, tidak pernah di daerah sendiri tapi lebih di luar sana. Tapi, saya nakalnya itu hanya berkelahi, tidak pernah mencuri,” ungkapnya.

Kerasnya kehidupan di jalan tak memadamkan semangat Supriyanto bersekolah.

Sambil mencari uang untuk kebutuhan keluarga, dia juga menyisihkan agar bisa melanjutkan pendidikan.

Akhirnya, dia memilih melanjutkan pendidikan lewat kejar paket B (setara SMP).

“Dari situ, keluarga saya makan dan akhirnya saya juga bisa melanjutkan pendidikan,” ucapnya.

Meski begitu, Supriyanto tak meninggalkan kehidupan kerasnya di jalanan.

Bahkan, tak jarang dia harus berurusan dengan polisi.

Namun, hal itu malah membuatnya memiliki banyak relasi dengan aparat.

Tak jarang, dia tidur di barak polisi yang menjadi kenalannya. Dia pun sempat dikira sebagai anggota kepolisian.

“Nah, saat saya nakal sekali itu, sampai setiap ada pertengkaran, pasti ada saya. Dan, suka sekali tidur di barak polisi dan bermain dengan polisi hingga ada beberapa orang yang menganggap saya anggota kepolisian,” tuturnya.

Agus juga mengaku dipertemukan dengan orang-orang baik sehingga dia terdorong untuk berubah menjadi lebih baik.

“Ketika jadi preman pun saya dipertemukan dengan orang hebat, semisal anggota DPRD hingga Kepolisian, disitu saya belajar,” ujarnya.

Pengalaman yang didapat selama menjalani kehidupan di jalanan membuat Supriyanto memberanikan diri mencalonkan diri dalam pemilihan kepala Desa (pilkades) Surodadi.

“Dari teman-teman juga mendukung untuk menjadi kades. AKhirnya, saya membulatkan tekat menjadi Kades Surodadi,” jelasnya.

Dia juga punya keinginan memperbaiki kondisi tempat kelahiran.

Desa Surodadi merupakan satu di antara desa di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, yang terdampak abrasi dan rob.

Mengusung semboyan ‘kalau tidak sekarang, mau kapan lagi’, Supriyanto berharap ada perubahan di Desa Surodadi.

“Kalau visi, saya ingin memajukan Desa Surodadi, pastinya melihat keadaan sekarang cukup miris karena jadi korban abrasi dan banjir rob.”

“Saya tumbuh besar di sini sehingga bisa lebih tahu dan dengan bekal kehidupan telah dilalui, akhirnya saya mendapatkan kepercayaan dari warga untuk menjadi Kades Surodadi,” ungkapnya.

Nama Panggilan

Supriyanto menceritakan, kelamaan menggunakan nama panggilan Agus Boang, membuat dia kadang lupa dengan nama asli.

“Kadang lupa sehingga tidak merespon kalau dipanggil Supriyanto karena kerapnya dipanggil Agus Boang,” katanya.

Menurutnya, nama panggilan Agus Boang berawal saat dia sering memakai nama Agus saat menjalani hidup di jalanan.

Kemudian, teman-temannya menambahi ‘boang’ karena memiliki gigi ‘boang’.

“Jadilah Agus Boang. Agus itu panggilan saya di jalan karena gigi saya boang akhirnya banyak yang mengenal sebagai Agus Boang,” kata Supriyanto.

Supriyanto dilantik sebagai kades Surodadi bersama 181 kades hasil pilkades serentak di Pendopo Kabupaten Demak, Selasa (2/11/2022).

Pelantikan dilakukan langsung Bupati Demak Eisti’anah.