SALATIGA – Sumur milik warga Dusun Ploso, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga mendadak bersuhu panas pada Jumat (11/11/2022).
Namun pada saat ini sumur tersebut kembali normal.
Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Salatiga, Roy Anjar mengatakan bahwa sumur tersebut sudah diambil diuji oleh berbagai pihak terkat.
“Sampel air dari sumur itu sudah kami masukan ke Dinas Kesehatan Kota untuk uji laboratorium, panasnya dari mana kami tidak tahu yang tahu dari dinas ESDM Provinsi, tapi belum ada laporan,” kata Anjar kepada Tribunmuria.com, Senin (5/12/2022).
Berdasarkan hasil laboratorium, saat air sumur itu dalam kondisi panas memang tidak layak untuk konsumsi, sebab ada kandungan nitrat yang tinggi dan pH yang tinggi.
“Kemarin saya ke sana lagi sudah pulih, sudah dingin lagi, kita bawa sampel air sumur ke DKK sudah bisa dikonsumsi lagi,” ujarnya.
Dikatakannya, sumur tersebut mendadak panas karena faktor alam, mengingat sumur di sekitar wilayah tersebut normal.
Anjar mengaku dari keterangan sesepuh dusun tersebut menyebut bahwa penyebab panas karena dahulu area sumur tersebut merupakan jalur lahar panas gunung Merbabu.
“Saya pernah bertanya sesepuh wilayah tersebut, daerah Ploso adalah aliran lahar dari Gunung Merbabu, Bisa jadi aliran laharnya masih aktif mungkin karena satu jalur dan pas di titik sumur itu,” ungkapnya.
Anjar mengungkapkan air sumur tersebut saat panas tidak mengandung belerang dan tidak berbau, hanya pH sumur tersebut tinggi.
“Saat panas itu tidak ada indikasi pencemaran air juga. Karena yang tinggi hanya pH saja. Namun rasanya juga normal, tidak pahit,” katanya.
Pada pemberitaan sebelumnya, sumur milik Krisnadi tiba-tiba mengeluarkan air panas.
Krisnadi mengaku sumur itu dibangun sejak tahun 1970.
Ia tahu air sumur berubah berawal dari sang istri akan mengambil air dari sumur tersebut, ternyata pada saat itu air sumur bersuhu panas.
“Awalnya tahu itu pada tanggal 11 November kemarin, saat itu istri saya mengambil air untuk memandikan anak tetapi tahu-tahu air ini panas,” kata Krisnadi, Kamis (17/11/2022).
Sontak kejadian ini membuat Krisnadi kaget, air sumur ini dimanfaatkan Krisnadi untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kaget saat tahu airnya panas, sumur ini biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk air minum juga,” jelasnya.
Semenjak terjadinya kejadian tersebut, Krisnadi hanya memanfaatkan air sumur ini untuk mandi.
“Sejak airnya panas, kami hanya pakai untuk mandi, mencuci kaki namun untuk dikonsumsi dibuat air minum belum berani,” ungkapnya.