Berita  

Sumber Air di Sukoharjo Selatan Mulai Menyusut, Diperkirakan Akan Mengering Bulan Depan

Avatar photo

SUKOHARJO, Jateng – Warga di Sukoharjo Selatan, khususnya Kecamatan Weru mulai waswas memasuki musim kemarau ini. Sebab, debit sumber air di wilayah Sukoharjo bagian selatan mulai menyusut saat musim kemarau.

Camat Weru Pandiyanto mengatakan, meski sumber air milik warga sudah mulai menyusut, namun sampai pertengahan Juni ini air bersih masih mencukupi. Biasanya, wilayah desa terdampak kekeringan di Weru yakni di Karangtengah, Krajan, Jatingarang, Karangmojo, Tawang, dan Desa Alasombo.

“Sampai saat ini belum ada permintaan bantuan air bersih. Beberapa sudah menyusut, tapi masih mencukupi,” beber Camat Weru Pandiyanto, Jumat (23/6).

Di Sukoharjo, ada beberapa desa rawan kekeringan di wilayah Bulu, Weru, dan Tawangsari saat musim kemarau. Selama ini, warga yang berdomisili di daerah rawan kekeringan mengandalkan air sumur galian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan memasak. Kini, debit air sumur galian pun mulai menyusut sejak awal Juni.

Kepala Desa Alasombo, Kecamatan Weru Suwardi mengatakan, debit air sumur diperkirakan mengering pada akhir Juli atau awal Agustus.

“Untuk sekarang (air sumur galian) masih bisa dimanfaatkan warga setempat, tapi tidak tahu bulan depan seperti apa. Bisa jadi menyusut drastis dan mengering,” bebernya.

Saat air sumur mengering, warga mengandalkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bantuan air bersih berasal dari pemerintah, perusahaan dan komunitas masyarakat. Biasanya, bantuan air bersih dikirim menggunakan mobil tangki setiap sekali dalam sepekan.

Diakui Suwardi, pihaknya saat ini belum mengajukan permohonan permintaan bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo.

“Perangkat desa memantau debit air sumur di masing-masing dusun. Saat ini masih bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jadi belum perlu mengajukan bantuan air bersih,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan pemerintah daerah terhadap potensi kekeringan akibat fenomena El Nino. Ariyanto pun sudah memetakan daerah rawan kekeringan di Kabupaten Jamu.

Langkah antisipatif dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah desa di wilayah Bulu, Weru, dan Tawangsari. Kondisi geografis sebagian besar wilayah Weru merupakan perbukitan tandus yang menjadi faktor minimnya sumber air di daerah itu. Sebagian besar lapisan tanah terdapat batu hitam yang memiliki tingkat kekerasan cukup tinggi.

“Kami langsung berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Makmur Sukoharjo jika ada laporan permintaan bantuan air bersih,” paparnya. (aslama)

Sumber: radarsolo.jawapos.com

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polres Rembang, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut