SUKOHARJO, Jateng – Sebanyak 2.000 dosis vaksinasi antraks ditarget selesai disuntikkan pada hewan ternak di Sukoharjo pekan ini. Di sisi lain, Sukoharjo masih aman dari antraks karena hingga kini belum ditemukan kasus tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno saat ditemui Solopos.com di KWT Subur Makmur, Kadilangu, Baki, Sukoharjo, Senin (31/7/2023).
“Kami terus melakukan vaksinasi antraks. Dari 2.000 dosis itu sudah hampir selesai, khususnya kami alokasikan di daerah perbatasan Gunungkidul dan Wonogiri. Pekan ini, rencananya akan diselesaikan. Baru nanti kalau ada ternak yang belum disuntik, kami ajukan penambahan dosis lagi,” terang Bagas.
Kendati demikian Bagas menegaskan hingga kini ternak di Kabupaten Jamu belum ditemukan yang mengidap antraks.
“Mudah-mudahan tidak ada kasus itu karena akan sangat berbahaya. Di samping kerugian ekonomi juga kesehatan manusia [bisa menular kepada manusia dan bisa menimbulkan kematian],” ungkap Bagas.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Sukoharjo beberapa waktu lalu menginstruksikan dokter hewan dan penyuluh agar mengecek hewan ternak dan melakukan upaya pencegahan dengan penyuntikan vaksin antraks.
Kunjungan tersebut ia lakukan di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Yogyakarta, yakni di Desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo yang berbatasan dengan Desa Semin, Gunung Kidul.
“Jadi, tentu kami berjaga-jaga. Kemarin musibahnya terjadi di sana [Yogyakarta] dan kami alert, cepat-cepat. Sehingga kawan-kawan yang punya sapi kita mintakan untuk dicek,” kata Ganjar di Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7/2023).
Selain melihat penyuntikan vaksin kepada ternak sapi, Ganjar juga sempat berdialog dengan warga Desa Karanganyar, khususnya yang memiliki ternak sapi. Ganjar mengaku senang karena dalam dialog itu ia bertemu dengan seorang ibu-ibu pemilik ternak sapi yang paham betul soal penyakit pada ternaknya.
Keaktifan masyarakat itu, menurut Ganjar sangat penting. Apa yang dilakukan oleh pemilik sapi di Desa Karanganyar menjadi contoh langkah antisipasi yang baik. Ketika pemilik sapi mengetahui ternaknya terindikasi sakit agar segera melapor dan meminta diperiksa.
“Lapor itu ada dokter hewan cukup banyak, dari pemerintah cukup banyak, juga pemerintah desa. Kalau itu bisa dilakukan, maka kita akan cepat menangani. Semua diserbu oleh tim dari para dokter hewan, para penyuluh untuk kemudian mereka datang dan divaksin,” jelas Ganjar.
sumber: Solopos.com
Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polres Rembang, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Poldasu, Polda Kalteng, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polres Lamandau, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Aceh, Ditlantas Polda Aceh, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.