SALATIGA – Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi memerintahkan kepada OPD terkait dan Tim Percepatan Penanganan Stunting Kota Salatiga untuk segera menindaklanjuti hasil audit oleh tim.
Perintah tersebut disampaikan saat memberikan pengarahan dalam Desiminasi Audit Kasus Stunting Tingkat Kota Salatiga di Aula Plumpungan Gedung Setda Kota Salatiga, Senin (26/9/2022).
Kepala DP3APPKB Kota Salatiga, Yuni Ambarwati mengatakan, desiminasi dilakukan sudah sesuai kebutuhan.
“Desiminasi ada juga yang dilakukan secara langsung dan ada yang melalui tele-konsultasi antara tim pakar dan tim teknis sesuai lokus kasus audit.”
“Selanjutnya tim pakar akan memberikan checklist intervensi pencegahan kasus untuk ditindaklanjuti oleh tim teknis,” Yuni kepada Tribunjateng.com, Senin (26/9/2022)
Selain itu, perwakilan tim audit, Listya Eko Wulandari menjelaskan jika audit kasus stunting adalah identifikasi risiko dan penyebab risiko kasus stunting.
“Misal satu kasus disebabkan karena tidak asi eksklusif, mudah batuk pilek, jarang ke posyandu, pemberian MPASI tidak tepat waktu, penyebab karena ibu bekerja,” kata Listya.
Dirinya berkata, audit kasus stunting pada Februari 2022 turun menjadi 5,9 persen.
“Kami juga mohon tim pakar bisa memaparkan hasil audit stunting yang telah dilakukan, selanjutnya untuk dilakukan tindaklanjut dari hasil audit,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng berharap dari analisis hasil audit untuk ditindaklanjuti.
“Jangan reaktif ketika kelihatan dan menemukan masalah baru melangkah.”
“Mumpung ketemu tim audit, dapat menemukan masalah yang ada,” kata Sinoeng, Senin (26/9/2022).
Dirinya menegaskan agar menggalakkan posyandu untuk mendukung deteksi dan penanganan.
“Beberapa pihak dari masyarakat yang belum memiliki BPJS segera ambil langkah untuk diikutsertakan,” ungkapnya.
Menurutnya, program ini harus ditangani dengan bekerja sama dari berbagai pihak termasuk OPD.
“Tim pendamping keluarga juga kami sampaikan terima kasih atas usahanya mengatasi stunting.”
“Pemkot Salatiga berharap melalui kerja sama yang telah berjalan bisa mewujudkan target penurunan kasus stunting di kota Salatiga,” paparnya.