SALATIGA – Dimas Muhammad, siswa kelas XI SMKN 3 Salatiga, mampu meraih juara favorite finalist pada ajang ASEAN Youth Research Innovation Summit (AYRIS) 2022 yang digelar 5 September hingga 23 Oktober.
Dimas meraih juara setelah masuk sepuluh besar kategori nonilmiah bidang bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dalam ajang yang diikuti ribuan pelajar setingkat SMP hingga SMA/SMK.
Dalam ajang tersebut Dimas mampu membuat puisi bermakna dengan tema ”ketidakadilan dalam pemberian bantuan sosial”.
Dimas kemudian mempresentasikan karya puisi tersebut dalam bahasa Inggris kepada para juri.
”Saya tidak menyangka karya puisi saya bisa menarik perhatian juri masuk 10 besar dan akhirnya menjadi juara,” kata Dimas, saat ditemui di sekolahnya, kemarin.
Untuk menjadi juara, kategori penilaian didukung dengan like instagram terbanyak dan voting terbanyak.
Ada dua instagram, yang diunggah pihak penyelenggara.
Hobinya membaca puisi dan novel menginspirasinya membuat puisi tentang ketidaksetaraan di Indonesia.
Puisi ketidaksetaraan yang dibuat Dimas terkait ketidakadilan pemberian bantuan sosial di Indonesia.
Penulis
Dimas mencontohkan di lingkungannya ada seorang ibu yang sudah tidak bersuami tidak mendapat bantuan, sementara ada tetangganya yang mampu, justru mendapat bantuan.
Siswa Jurusan Teknik Geomatika tersebut juga memiliki hobi sebagai penulis novel dan karya tulis lainnya.
Adapun guru pendamping, Siti Sulaikah menjelaskan, setiap tahun SMKN 3 Salatiga mengirim siswanya mengikuti Test of English for International Communications (TOEIC), sebagai penunjang mendaftar kerja.
Pada saat bersamaan, pihaknya mendapatkan informasi tentang kejuaraan tersebut dari TOEIC.
”Lombanya ini dalam rangka mencari siswa yang kompeten dalam bahasa Inggris,” ujarnya.
Sementara itu Kepala SMKN 3 Salatiga, Dyah Sulistyorini SPd, mengaku bangga dengan prestasi siswanya.
Dimas akan diikutkan pada Seleksi Magang Gubernur di mana salah satu seleksinya terkait kemampuan presentasi.
Tema presentasi yang disiapkan adalah sosialisasi anti-bullying yang akhir-akhir ini marak terjadi pada anak atau siswa.