Sikapi Hoaks Penculikan, Pemkab Batang Imbau Orang Tua Mengantar dan Menjemput Anak Sekolah

Avatar photo

BATANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Batang, mengajak masyarakat untuk mewaspadai hoax, mengenai penculikan anak.

Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), DP3AP2KB Batang, Utariyah Budiastuti, mengatakan penyebaran hoaks tentang penculikan anak itu, mengebar melalui pesan suara, ke sejumlah grup, dan telah menimbulkan kecemasan, baik orang tua maupun anak.

Maka dari itu, menurut Utariyah Budiastuti, masyarakat harus lebih bijaksana dalam menyikapi setiap informasi, yang didapat melalui media sosial, termasuk terkait hoax penculikan anak.

“Kami belum pernah mendengar tentang kasus penculikan. Apapun bentuk kabar itu, baik pesan suara, tetap harus diwaspadai,” kata dia, seperti dirilis batangkab.go.id.

Dia mengimbau para orang tua, untuk selalu memantau putra-putrinya. Orang tua harus menjemput dan mengantarkan anak-anak mereka, berangkat dan pulang sekolah.

Kalau pun meminta tolong dengan orang lain, maka orang yang dimintai tolong harus benar-benar dapat dipercaya.

Ia juga menyayangkan, adanya pesan suara yang tersebar di grup WhattsApp dan lainnya, namun tidak ada kejelasan informasi di dalamnya.

“Informasi yang disebarkan itu sepenggal, tidak diberitahukan lokasinya, waktunya, siapa korbannya, sehingga orang tua jadi takut. Sehingga kita tidak bisa mengklarifikasi kabar itu benar atau tidak,” jelasnya.

Bersikap waspada tentu diperbolehkan, hanya saja tidak perlu berlebihan, sehingga tidak menimbulkan ketakutan.

“Diberi tahu sewajarnya, sehingga anak tidak merasa cemas,” tuturnya.

Ditemui secara terpisah, Kepala TK Bakti Kalisari, Rusmalina mengatakan, kewaspadaan terhadap kabar bohong penculikan memang perlu, tetapi tidak perlu berlebihan.

“Beberapa hari ini dunia maya dihebohkan dengan tersebarnya hoaks penculikan anak, ya di Facebook, Instagram sampai grup WhattsApp. Kami sudah menyampaikan arahan kepada para guru untuk menutup pintu gerbang saat kegiatan belajar mengajar dan ketika ada tamu pun kami konfirmasi kebenaran identitasnya, demi keamanan dan kenyamanan bersama,” terangnya.

Imbauan pun telah kami sampaikan kepada orang tua murid, untuk selalu berkomunikasi dengan guru ketika menjemput langsung maupun meminta bantuan saudara untuk menjemput anak.

“Berbeda ketika arahan itu disampaikan ke anak, tentu menggunakan bahasa yang lebih santun dan mudah dipahami,” ujar dia.

Ia mengapresiasi, kesigapan pihak kepolisian yang bertindak cepat dengan menggelar patroli ke sejumlah lembaga pendidikan.

“Beberapa hari lalu ada mobil polisi berpatroli ke lingkungan Taman Lumba-Lumba dan sekitarnya. Alhamdulillah ada perhatian dari pihak kepolisian kepada kami, jadi ada kepastian keamanan untuk anak-anak,” kata dia.

sumber: halosemarang.id

#Polda Jateng, #Jateng, #Jawa Tengah, #Humas Polri, #Polres Demak, #Kapolres Demak, #Kabupaten Demak, #Demak, #Polres Banjarnegara, #Polres Rembang, #Kapolres Banjarnegara, #Polda Jateng, #AKBP Hendri Yulianto, #AKBP Budi Adhy Buono, #Polda Kalbar, #Kalbar, #Polda Bengkulu, #Bengkulu, #Banjarnegara, #Kabupaten Banjarnegara, #Pemkab Banjarnegara, #Polresta Sidoarjo, #Polda Jatim, #Jatim

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.