Semarang – Gerombolan pemotor yang menyerang warga di Semarang terekam CCTV membawa bendera partai berwarna merah. Kapolsek Candisari Semarang, Iptu Handri Kristanto menduga pelaku mencabut bendera partai berwarna merah itu dari jalan.
Handri menyebut dari hasil penelusuran CCTV, diketahui gerombolan itu awalnya tidak membawa bendera partai.
“Dimungkinkan bendera itu dicabut di salah satu tempat jalan yang arah ke sini bersamaan hampir kejadian ini sebetulnya,” kata Hendri saat di lokasi penyerangan, Jalan Cinde Raya, RT 3/RW 5, Kelurahan Jomblang, Semarang, Minggu (15/1/2022).
Dia menerangkan gerombolan itu diperkirakan berjumlah 15 orang. Belum diketahui apa motif mereka membawa senjata tajam dengan bergerombol.
Handri juga belum mendapat laporan terkait penyerangan di tempat lain.
“Sementara belum ada informasi dari tim penyidik, nanti pasti setelah mungkin ada salah satu yang kita tangkap pasti ada petunjuk-petunjuk lain,” jelasnya.
Penyerangan itu berawal dari korban yang memanggil temannya yang berada di antara gerombolan tersebut. Diduga salah satu anggota gerombolan itu terpancing karena mengira korban menantang.
“Kan dipanggil itu sesuai dengan videonya, kemudian yang di belakang itu kan merasa diteriakin ‘woi’ apa gimana gitu sehingga ada yang putar balik terus terjadi salah paham seperti itu,” katanya.
Handri menyebut korban tidak mengalami luka karena berhasil menyelamatkan diri ke rumah temannya. Namun, motor korban dan rumah temannya yang berada di TKP dirusak.
“Alhamdulillah Rian (korban) lari ke rumah ini kemudian bisa masuk, dan di dalam dia juga meminta bantuan dari rekannya Mas Arya untuk menahan dorongan pintu ini. Kemudian para pelaku ini membawa celurit merusak pintu. Karena tidak ketemu dengan korban para pelaku keluar, ada sepeda morotnya saudara Rian kemudian dirusak,” jelasnya.
