Satlantas Polres Rembang Dalami Kasus Kecelakaan Maut Bus Widji

Avatar photo

REMBANG, Jateng – Satlantas Polres Rembang mendalami kasus kecelakaan maut, yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia, di jalur Pantura Semarang-Surabaya, di Desa Pasar Banggi, Rembang.

Kasat Lantas Polres Rembang, AKP Dwi Panji Lestari, Sabtu (11/3/2023), seperti dirilis humas.polri.go.id, mengatakan ketika menerima kabar tentang musibah tersebut, dia langsung memerintahkan para anggotanya turun ke lokasi.

Saat itu pihaknya fokus mengevakuasi para korban menuju rumah sakit, termasuk korban meninggal dunia dibawa ke kamar jenazah RSUD dr R Soetrasno Rembang.

Pihaknya juga berupaya menarik bus dan truk yang terlibat kecelakaan dari tengah jalan, dan menderek truk tangki gas yang terguling.

Upaya membalik tangki itu harus segera dilakukan, karena di bawahnya terdapat satu  korban meninggal dunia.

“Derek pertama tidak kuat, kemudian kami mencoba melibatkan dump truk bermuatan untuk menarik truk tangki yang terguling,“ kata dia.

Dwi Panji juga mengatakan anggotanya juga mengurai kemacetan, dengan mengalihkan truk kecil dan mobil pribadi ke arah jalur alternatif Clangapan – Pamotan.

“Yang sepeda motor masih bisa lewat jalur Pantura, masuk ke dalam kampung,“ kata Kasat Lantas.

Hingga Jumat sore, Satlantas Polres Rembang masih melakukan pendalaman atas kejadian tersebut.

Para pengguna jalan di jalur Pantura diimbau lebih berhati-hati, ketika akan menyalip kendaraan lain.

Sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan bus Widji Lestari, 1 truk tangki gas, dan 1 truk trailler mengakibatkan 5 korban meninggal dan belasan luka-luka.

Dari 5 korban meninggal itu, satu di antaranya adalah pengemudi bus Widji Lestari, yakni Abdullah (49) warga Desa Temayang, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur.

Selain dia, dua warga Kabupaten Pati yang menjadi penumpang bus Widji Lestari juga meninggal.

Mereka adalah Koiyuminatul Layli (44) warga Desa Cebolek Kidul Kecamatan Margoyoso dan Kastur (39) warga Desa Cabak RT, 02 RW 04, Kecamatan Tlogowungu.

Sebelumnya, Kastur yang mengalami luka berat, sempat mendapat penanganan medis di RSI Arafah. Namun akhirnya korban meninggal akibat cedera parah di kepalanya.

Selain tiga orang itu, dua warga Jawa Timur juga meninggal akibat kecelakaan itu. Mereka adalah Suwarno (49) warga Desa Kedungdalem Kecamatan Dringu Probolinggo Jawa Timur yang merupakan sopir truk trailler dan Muhammad Fathul Alim (16) warga Desa Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, yang tertimpa truk tangki.

Muhammad Fathul Alim diketahui menumpang truk tangki gas, bersama dua orang rekannya.

Selain korban meninggal, sejumlah warga lain mengalami luka-luka.

Mereka antara lain Gresya Egi Tessalonikaenus (19) warga Desa Olilit Raya, Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar; Deni Kurniawati (33) warga Desa Ardirejo Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan Jawa Timur; Suyono (72) warga Desa Cilegon Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.

Selain mereka, juga Achmad Syakur (29) warga Desa Mrisen Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak; Saerozi (50) warga Desa Pandangan Kulon Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang; M Robiul Awal (19) warga Desa Wongsorejo Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur; dan  Debi Nur Ahmad (26) warga Desa Pulorejo, Kecamatan Winong Kabupaten Pati.

Sejumlah korban luka lainnya adalah Kasrun (52) warga Desa Kedali, Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan, Jawa Timur; Siti Nur Faizah (35) warga Desa Janggalan, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, Jateng; Sri Widayana (47) warga Kelurahan Pacar, Rembang; dan Siti Lavina Yuastika (10) warga Desa Pasar Banggi, Rembang.

Menurut hasil olah TKP awal Satlantas Polres Rembang, bus Widji Lestari melaju dari barat ke timur atau arah Semarang menuju Surabaya.

Diduga bus menyalip kendaraan lain, tapi tidak ada ruang yang cukup. Akibatnya, bus menabrak truk trailler dari arah berlawanan. Setelah itu, bus sempat oleng ke kiri dan akhirnya menabrak truk tangki gas di depannya hingga truk tangki terguling.

Sugiyono, seorang tukang tambal ban di dekat TKP mengatakan suara tabrakan terdengar sangat keras.

“Dentuman keras sekali, saya terkejut luar biasa. Kalau kejadiannya seperti apa, saya nggak tahu persis,“ tuturnya.

Ia kemudian mendekat ke lokasi dan sempat menolong sejumlah pelajar SD yang tertindih truk terguling.

“Dua anak perempuan berhasil saya selamatkan, saya pakai dongkrak,“ kata Sugiyono.

Menurut dia, semua pengemudi yang melalui jalur Pantura Jawa di Desa Pasar Banggi, harus sangat berhati-hati karena jalur ini termasuk rawan kecelakaan lalu lintas.

Menurutnya dari berbagai peristiwa yang terjadi di jalur tersebut, tabbarakan kali ini termasuk yang paling mengerikan.

sumber: halosemarang

 

#POLDA JATENG, #JATENG, #JAWA TENGAH, #POLRESTABES SEMARANG, #POLRES REMBANG, #POLRES DEMAK, #POLRES BANJARNEGARA, #POLRES PATI, #POLRES SEMARANG, #POLRES BATANG, #POLDA KALBAR, #KALBAR, #SEMARANG, #PATI, #DEMAK, #BANJARNEGARA, #BATANG, #UNGARAN, #POLRI NEWS, #POLRI, #LISTYO SIGIT, #HUMAS POLRI, #POLISI