Saling Tantang Berujung Duel Maut di Semarang, Berikut Kronologi hingga Dendam yang Jadi Pemicu

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Polisi sebut sudah kantongi identitas para tersangka pembunuhan Jomblang Semarang.

Pembunuhan terjadi berawal dari perkelahian antara korban dan para tersangka di Jalan Saputan Raya, Jomblang, Candisari, Selasa (9/8/2023) sekira pukul 22.00 WIB.

“Identitas para tersangka sudah kami kantongi namanya. Ada dua orang, kami harap segera menyerahkan diri,” jelas Kapolsek Candisari Polrestabes Semarang Iptu Handri Kristanto di lokasi kejadian, Rabu (9/8/2023) sore.

Dua tersangka yang melaksanakan pengeroyokan terhadap korban sebanyak dua orang.

Hanya saja yang melakukan pembacokan menggunakan pedang katana sebanyak satu orang.

Barang bukti tersebut ditemukan polisi di lokasi kejadian bersama satu unit sepeda motor milik korban.

“Alat bukti sudah diserahkan ke Resmob Polrestabes Semarang,” paparnya.

Ia menambahkan, antara tersangka dan korban sudah ada dendam.

Mereka saling mencari hingga terjadi pengeroyokan tersebut.

Korban ketika mencari tersangka ke lokasi kejadian sudah diikuti dari arah belakang.

Seorang tersangka lalu melakukan pembacokan terhadap korban.

Korban berusaha lari menyelamatkan diri tetapi tersangka terus mengejar hingga ke lokasi ketiga korban jatuh tersungkur.

“Ada teman korban ingin membantu Kena juga (sabetan senjata tajam),” bebernya.

Dipicu Dendam

Duel Jomblang Semarang mengakibatkan satu korban tewas dan dua korban lainnya alami luka-luka.

Ternyata dua kubu yang saling adu jotos tersebut sudah saling tantang.

Akhirnya mereka memilih menyelesaikan perselisihan itu dengan berduel di sepanjang jalan Saputan Raya dan Jalan Saputan Barat.

Ketua RT 4 RW 13 Jomblang, Tukino (42) mengatakan, mendengar keributan di depan rumahnya di Jalan Saputan Barat.

Ia kemudian keluar dari rumah untuk melihat keributan tersebut.

Ketika keluar rumah, mereka yang berkelahi sudah tidak ada.

Ternyata mereka saling kejar tetapi sebelumnya berkelahi di lokasi kedua yang jaraknya sekira lima meter dari lokasi pertama.

“Di lokasi pertama, Saya lihat hanya ada motor milik korban, motor satria sama kulit dahi korban yang terkelupas,” bebernya, Rabu (9/8/2023).

Selepas peristiwa, pihaknya melihat rekaman kamera CCTV yang terpasang di tempat kejadian kedua.

Dari rekaman CCTV tampak korban diserang dari arah belakang oleh dua tersangka.

“Korban dibacok dari belakang. Korban lari ke arah selatan,” jelasnya.

Korban lari ke arah selatan ke jalan atau menjadi lokasi kejadian ketiga yang berjarak sekira 100 meter dari lokasi kedua.

“Di sana ada keributan, saya tidak tahu persisnya,” terangnya.

Ia menjelaskan, keributan tersebut informasinya dipicu dendam antara korban dan tersangka.

Kedua kubu sudah saling mencari satu sama lainnya.

Korban ke lokasi kejadian hendak mencari seseorang.

“Orangnya siapa kurang tahu,” bebernya.

Hal itu dibenarkan oleh Kapolsek Candisari Polrestabes Semarang Iptu Handri Kristanto.

“Iya motifnya dendam,” katanya.

Hanya saja, pemicu dendam antara dua kubu tersebut masih diselidiki polisi.

Sempat Menolong

Teman korban, Wahyu Adi (43) mengatakan, sebelum kejadian sempat nongkrong bersama korban.

Kemudian mereka pulang, hanya saja korban melaju dengan motornya terlebih dahulu.

Setiba di jalan Saputan, Jomblang, mereka kaget melihat korban sudah terkapar di jalan.

“Kita lihat korban jatuh dibacok-bacok. Kalau kita jalan bareng-bareng ga mungkin kaya gini,” katanya.

Ia bersama teman lainnya lantas menolong korban dengan cara melawan para tersangka.

Mereka melawan dengan alat seadanya berbeda dengan para tersangka yang membawa senjata tajam.

“Habis itu mereka kabur lari ke arah sana (Tembalang),” jelasnya.

Sebelumnya, kasus duel di Jomblang, Candisari, Kota Semarang memakan tiga korban.

Tiga korban masing-masing Andi Prasetyo (40) warga Bukit Rejo, Tandang, Tembalang yang tewas di rumah sakit Roemani Semarang.

Dua korban selamat masing-masing Danang Riswanto (37) warga Karanganyar Gunung, Candisari alami luka robek di pipi kiri.

Joko Susanto (40) warga Jalan Kanalsari 7, Semarang timur alami luka-luka di kedua tangan hingga dirawat di RS Ciratum Semarang.

“Iya, penganiayaan tersebut mengakibatkan satu korban meninggal dan dua lainnya alami luka-luka,” papar Kapolsek Candisari Polrestabes Semarang Iptu Handri Kristanto,
Rabu (9/8/2023) sore.

Menurutnya, kejadian tersebut buntut dari perselisihan antara korban dan para tersangka.

Mereka akhirnya bertemu lalu terjadilah aksi penganiayaan tersebut, Selasa (8/8/2023) sekira pukul 22.00 WIB.

Perkelahian tersebut terjadi di tiga tempat kejadian perkara (TKP) yang berdekatan.

Dua TKP berada di Jalan Saputan Barat RT 4 RW 13.

TKP terakhir saat korban tumbang di Jalan Saputan Raya atau berjarak sekira 100 meter dari lokasi kedua.

Polisi menemukan motor korban bukan motor tersangka.

“Adapula sebuah senjata pedang katana,” jelas Kapolsek.

Pihaknya juga sudah mengumpulkan sejumlah alat bukti di lokasi kejadian seperti rekaman kamera CCTV.

“Kami sudah bekerjasama dengan tim Resmob Polrestabes Semarang untuk mengungkap kasus ini,” paparnya.

sumber: TribunJateng.com

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Jateng, Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kab. Pati, Polresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.