Ribuan Lapak di Pasar Tradisional Semarang Kosong

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang mencatat banyak lapak kosong ditinggal para pedagang.

Hal itu membuat pendapatan asli daerah (PAD) Kota Semarang hilang.

Plt Kepala Disdag Kota Semarang, Fajar Purwoto memperkirakan ada sekitar 750 hingga 1.000 lapak di seluruh pasar tradisional.

Diketahui saat ini terdapat sedikitnya 52 pasar di ibu kota Jawa Tengah.

Jika lapak tersebut terisi, tentu ada retribusi yang masuk ke kas daerah.

“Saya akan melakukan penertiban pasar. Saya akan ke Pedurungan, Penggaron, Meteseh, Genuk. Semuanya akan kami tertibkan,” tegas Fajar, Jumat (7/4/2023).

Menurutnya, pasar tradisional bisa mendatangkan retribusi cukup besar jika dikelola dengan maksimal.

Kepala pasar (kapas) dan juru pungut yang menjadi kunci ketertiban pembayaran retribusi mengingat mereka yang mengetahui kondisi pasar.

Tindakan tegas sangat diperlukan untuk menghidupkan pasar tradisional.

Dia tidak akan tinggal diam jika menemukan kapas atau juru pungut yang berlaku curang dalam pemungutan retribusi pasar

“Kalau kapas bermain, akan saya pindah. Yang tahu retribusi itu kan kapas dan juru pungut,” tandasnya.

Fajar menampik alasan para pedagang di berjualan di pasar tradisional sepi.

Menurutnya, itu terjadi karena mereka diberi lapak gratis sehingga menyepelekan.

Di Semarang, pedagang tinggal menempati lapak dan hanya membayar retribusi harian yang jumlahnya terbilang kecil.

Hal itu membuat para pedagang tidak berusaha maksimal dalam berjualan.

“Semua pedagang berbicara sepi karena gratis. Kalau bayar, pasti mereka berusaha maksimal untuk berjualan. Di kabupaten kota lain masuk pasar bayar. Di Semarang, dibiayai APBD. Listrik rusak minta dinas,” ujarnya.

Pihaknya berencana akan melakukan penertiban pasar demi mendongkrak PAD sektor retribusi pasar.

Sebelumnya, Disdag bersama Satpol PP telah menyegel 80 lapak di Pasar Bulu.

Rencananya, petugas akan menertibkan Pasar Johar pada pekan depan.

Pasalnya, hingga kini Pasar Johar yang telah dibangun dengan anggaran miliaran rupiah belum sepenuhnya terisi.

“Teman-teman pedagang tinggal masuk kenapa tidak mau. Saya akan tegakan aturan selagi diberi amanah menjadi Plt Dinas Perdagangan,” kata Kepala Satpol PP tersebut.

Sumber: jateng.tribunnews.com

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang, Rembang, Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kodya Semarang, Polres Batang, Kabupaten Batang, Pemkab Batang, Batang, Polres Pati, Kabupaten Pati, Pemkab Pati, Pati, Polres Demak, Kabupaten Demak, Pemkab Demak, Demak, Polda Jateng, Jateng, PoldaJawaTengah, JawaTengah, Polri, Polisi, Kalbar, Polda Kalbar, KalimantanBarat, Polda Jabar, Jawa Barat, Polres Pangandaran, Pangandaran