Banjarnegara – Menindaklanjuti kewaspadaan terhadap daerah rawan bencana, PMI Banjarnegara bersama dengan BPBD kembali melakukan pelatihan pada kader muda relawan yang ada di daerah rawan. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula PMI Banjarnegara, Senin (24/10/2022).
Peningkatan kemampuan dan skill relawan sangat perlu, apalagi mereka yang berada di zona merah rawan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aris Sudaryanto mengatakan, pelatihan peningkatan skill ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan para relawan di daerah rawan.
Bersama dengan relawan PMI Banjarnegara, pihaknya terus bersinergi demi memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat.
Relawan, harus memiliki kompetensi sebagai upaya untuk mencegah serta memberikan pertolongan yang tepat pada korban bencana.
“Relawan harus memiliki kemampuan yang memadai, sehingga harus terus dibekali dengan kemampuan mitigasi bencana,” katanya.
Ketua PMI Banjarnegara, dr Amalia Desiana mengatakan, sebagai relawan, tentu harus memiliki ilmu pertolongan pertama secara paripurna. Pertolongan pertama sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat penting, untuk mendukung pelayanan respons cepat bila terjadi keadaan darurat di lingkungan.
“Kelihatan sepele, namun jika hal tersebut tidak dengan bekal pengetahuan yang cukup serta bagaimana cara penanganan yang cepat dan tepat, maka akan berdampak lain,” ujarnya.
Tak hanya itu, PMI Banjarnegara juga terus membentuk Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) sebagai upaya untuk mendekatkan relawan pada daerah rawan bencana.
Kepala Desa Kubang, Tuslam mengatakan, sadar berada di daerah rawan bencana, pemerintah desa sangat mendukung upaya pelatihan peningkatan kapasitas bagi tim Sibat. Sehingga para relawan ini menjadi tim yang tangguh dan profesional.
Dalam kegiatan ini, para relawan siaga bencana mendapatkan materi mulai dari penilaian, Bantuan Hidup Dasar, Perdarahan dan syok, CJL, CSOR, luka bakar, keracunan, kedaruratan medis, cidera kepala, pemindahan, dan ICS.