Pati – Reboisasi hutan di kawasan Pegunungan Kendeng, Pati, Jawa Tengah, belum bisa dilakukan secara penuh. Pasalnya dari 12.474 hektare luasan hutan, hanya 3.982 hektare yang dipulihkan pada 2022 hingga 2027 mendatang.
Rencana pemulihan hutan ini dilakukan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati. Luasan hutan itu tersebar di enam kecamatan. Yakni, Kecamatan Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, Pucakwangi, dan Jaken.
’’Kami punya rencana mulai 2022 sampai 2027 melakukan penanaman di pengunungan Kendeng. Dari Sukolilo sampai ke timur wilayah perbatasan Blora,’’ kata Administratur KPH Pati Arif Fitri Satria. B
Arif menjelaskan, reboisasi hutan di pegunungan Kendeng tersebut di lakukan secara bertahap. Seperti yang dilakukan pada 2022 lalu. Yakni melakukan penanaman di lahan seluas 619 hektare.
Kemudian penanaman dilanjutkan pada 2023 di lahan seluas 975 hektare. Pada 2024 penanaman pohon bakal dilakukan di 1.488 hektare, 2025 di lahan seluas 827 hektare dan 2026 di lahan seluas 284 hektare. Lalu pada tahun, 2027 lahan yang bakal ditanami seluas 287 hektare. Dengan demikian, total luasan lahan yang ditanam sebanyak 3.982 hektare.
’’Setiap tahun kita ada pengurangan hutan gundul. Tapi masih sangat luas. Karena di wilayah selatan faktanya masih banyak yang kosong. Terutama di Tambakromo dan Sukolilo,’’ ucap dia.
Untuk diketahui, kerusakan hutan di pegunungan Kendeng disinyalir menjadi pemicu banjir bandang di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Pati. Pasalnya, hutan sebagai resapan air hujan dianggap tak berfungsi lagi.
sumber: murianews.com
