BANJARNEGARA – Sedikitnya 1000 orang hadir menyaksikan gelaran kesenian di Sigaluh Banjarnegara yang dihelat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Komisi E DPRD Jawa Tengah dan yayasan Arga Pamuji di Rumah Makan Jujugan Desa Randegan, Sabtu (3/12/ 2022).
Warga tampak terhibur dan mengaku kagum meyaksikan beragam gelaran kesenian tradisional yang ada di Kecamatan Sigaluh. Sedikitnya 15 dari 27 grup yang eksis di Kecamatan Sigaluh tampil dalam pagelaran ini.
Tidak henti-hentinya warga atau penonton riuh sorak sorai saat menyaksikan gelaran kesenian tradisional yang atraktif tersebut.
Gelaran kesenian tersebut menampilkan tari Kidung Sigra Mulya, Kidung Adi (Ngesti Laras), Manunggal Budoyo, Tari Sekar Jagat, Tari Hangesti, Rebana Rock Gempor, Wahyu Setya Muda Budoyo, Krida Wahyu Wala Budaya, Cakra Buana, Wahyu Budaya, Wahyu Tunas Turangga Jati, Krida Purba Buana Lestari, Dwi Cipta Laras, Krida Lestari dan masih ada lainnya.
Tampak hadir dalam gelaran kesenian ini, Hj Sri Ruwiyati SE MM Sekretaris Komisi E DPRD Jawa Tengah, PJ Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto SH yang diwakili Tursiman S.Sos kepala Dinas Pariwisata Banjarnegara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng yang diwakili oleh Kasubag Kebudayaan Budi, Camat Sigaluh Izak Danial Aloys S.STP MSi dan para Kades Se Kecamatan Sigaluh dan Masukara.
Tampak hadir pula wakil Ketua DPC PDIP Banjarnegara Bidang Organisasi dan Keanggotaan Wahju Jatmiko, Ketua PAC PDIP Sigaluh Sarwono, Ketua Yayasan Tlasih 87 Banjarnegara Pujiono beserta anggota dan para kelompok seni dan Budaya se Kecamatan Sigaluh serta tamu undangan lain.
Ketua Panitia Tunggul Tri Wasono menyampaikan, kegiatan ini diikuti sedikitnya 15 grup kesenian tradisional yang ada di 14 desa di Kecamatan Sigaluh dan Madukara.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Terutama kepada Hj Sri Ruwiyati SE MM selaku Sekretaris Komisi E DPRD Provinsi Jateng yang telah menyukseskan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat menghibur warga Sigaluh.
Hal yang sama juga disampaikan Camat Sigaluh Izak Danial Aloys. Kegiatan seperti salah satu upaya untuk melestarikan kesenian lokal yang ada di Sigaluh.
Disampaikan bahwa kesenian tradisional yang ada sebenarnya banyak sekitar 27 grup kesenian, namun yang tampil baru 15 grup, mengingat waktunya hanya sehari.
Sementara itu PJ Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto melalu Tursiman, Kepala Dinas Pariwisata Banjarnegara berharap even seperti ini tidak hanya dilakukan sekali ini saja. Melainkan bisa dilakukan kontinyu. Karena dengan menggerakkan budaya maka sektor ekonomi akan semakin meningkat.
“Oleh karena itu marilah kita bersama-sama mengembangkan kesenian yang ada. Insyaallah kita akan bertahap memfasilitasi grup kesenian dari sisi perlengkapan dan pelatihan,” katanya.
Tursiman juga menginformasikan bahwa Banjarnegara akan merayakan hari jadi pada 26 Februari. “Kita nanti juga akan menampilkan kesenian tradisional yang ada di Banjarnegara,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini Hj Sri Ruwiyati mengaku bahagia dapat bertatap muka dengan warga Sigaluh.
“Kegiatan yang digelar ini tujuannya adalah untuk melestarikan budaya atau kesenian tradisional sekaligus sebagai sarana silaturahmi guna meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.
Kegiatan ini juga memiliki tujuan agar budaya lokal tetap ada dan dicintai rakyatnya. Diakhir sambutannya Hj Sri Ruwiyati memohon doa restu agar dalam melaksanakan tugas dengan baik sehingga dapat bertemu kembali dalam even yang lain.
Terpisah Wakil Ketua DPC PDIP Banjarnegara Bidang Organisasi dan Keanggotaan Wahju Jatmiko, yang juga sebagai penggiat budaya menambahkan bahwa pagelaran ini salah satu ujud dan komitmen dirinya terhadap Sigaluh dalam upaya Nata Desa Mbangun Banjarnegara dan Mbangun Budaya sebagai alat untuk pemersatu bangsa.
Sementara sejumlah penonton saat ditanya TIMES Indonesia mengaku terhibur dengan pagelaran kesenian tradisional.
“Ternyata di Sigaluh banyak penggiat budaya dan kesenian tradisional yang ditampilkan begitu beragam. Termasuk kuda kepang yang ditampilkan juga juga sangat apik dan inovatif,” kata Muji asal Banyumas yang ikut menyaksikan pagelaran ini.
Tampak Hj Sri Ruwiyati, Wahju Djatmika dan Camat Sigaluh dan sejumlah pejabat lain masih menunggui dengan setia. Gelaran kesenian ini masih dilanjutkan malam hari dengan menghadirkan grup musik modern ala Sigaluh Banjarnegara.