Demak – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menargetkan, pengerjaan proyek Jalan Tol Semarang-Demak Paket 2 selesai pada akhir tahun ini, karena progres pembangunan hingga pekan ketiga September 2022 sudah mencapai 94,69 persen.
“Kami optimistis proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Paket 2 ini dapat dituntaskan sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” kata Sekretaris Perusahaan PTPP, Bakhtiyar Efendi dalam siaran pers perseroan yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (26/9).
Dia menyebutkan, hingga pekan kedua September 2022, progres pengerjaan jalan tersebut sudah mencapai 94,69.
“Penyelesaian pembangunan proyek tersebut ditargetkan pada akhir 2022. Semua pembangunan fasilitas Jalan Tol Semarang-Demak yang dikerjakan oleh PTPP merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mewujudkan loyalitas dalam membangun negeri dan mendorong pertumbuhan infrastruktur,” paparnya.
Proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Paket 2 ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pemerintah berharap kehadiran Jalan Tol Semarang-Demak dapat melengkapi konektivitas jaringan jalan tol dan ruas utama di sisi utara Pulau Jawa.
Selain itu, kehadiran jalan tol yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang ini juga diharapkan bisa semakin mendukung pertumbuhan pusat ekonomi baru di Provinsi Jawa Tengah.
Proyek jalan tol ini dinaungi BUJT PT PP Semarang-Demak (PPSD) yang berlokasi di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Selain sebagai investor, PTPP juga berperan sebagai kontraktor dalam pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Paket 2 yang memiliki panjang lintasan 16,31 kilometer.
Lingkup pekerjaannya antara lain, pembangunan Slab on Pile sepanjang 9,492 kilometer, pekerjaan timbunan sepanjang 6,144 km dan pekerjaan struktur jembatan sepanjang 0,679 km.
“Selain berfungsi sebagai konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah, kehadiran Jalan Tol Semarang-Demak ini juga akan difungsikan sebagai tanggul laut penahan banjir rob dan genangan air yang selama ini menjadi masalah di sekitar Kota Semarang,” ujar Bakhtiyar.