Program Andalan Wahyu Ali: Wujudkan Malang yang Lebih Nyaman dan Inovatif

Avatar photo

KOTA MALANG – PASANGAN Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin (WALI) telah menyiapkan beberapa jurus andalan untuk tiga masalah di kawasan perkotaan.

Di antaranya banjir, parkir, dan macet.

Wahyu Ali sudah menetapkannya menjadi program prioritas ketika terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang periode 2024-2029.

Wahyu menerangkan, untuk permasalahan banjir, sudah disusun masterplan drainase pada masa kepemimpinannya sebagai Pj wali kota.

Kota Malang ditarget bebas banjir pada 2028. Kenapa 2028? Karena prosesnya membutuhkan waktu dan harus dilakukan secara bertahap.

Sebab, anggaran yang dimiliki Kota Malang terbatas.

Untuk percepatan, paslon WALI akan mengupayakan bantuan anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat.

”Mengatasi masalah banjir tidak bisa instan. Sudah ada plan-nya, dan sekarang kami sudah menuju ke sana,” tutur Wahyu.

Selain mengikuti masterplan, Wahyu menekankan perlunya kolaborasi dengan dua daerah lain di Malang Raya.

Penyelesaian banjir di Kota Malang tidak bisa dibahas dengan menyertakan batasan wilayah administrasi.

Harus dilakukan secara utuh dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang.

”Karena banjir ini bisa jadi kiriman dari Kota Batu yang daerahnya lebih tinggi. Jadi kami harus duduk bersama nanti, antara pemimpin tiga daerah,” imbuh Wahyu.

Persoalan parkir juga menjadi keluhan banyak warga.

Mulai dari parkir liar, parkir yang tidak sesuai tarif, hingga parkir yang menimbulkan kemacetan.

Untuk mengatasi itu, Wahyu telah menyiapkan program pembinaan juru parkir (jukir).

Dia meyakini bila itu merupakan hal yang krusial.

Sebab, jukir harus bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Selain itu, juga untuk mengidentifikasi jukir ilegal.

”Dengan mengumpulkan jukir resmi dan memberikan pembinaan yang baik. Kami bisa menciptakan lingkungan parkir yang lebih tertib, aman, dan nyaman,” jelasnya.

Ali Muthohirin menambahkan, untuk mengatasi kemacetan, mereka juga telah menyiapkan program modernisasi angkutan kota (angkot).

Dia menyebut, jika angkutan umum diremajakan dan penumpang dibuat nyaman.

Angkot akan menjadi moda transportasi alternatif yang kembali diminati masyarakat.

Itu lambat laun akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, yang menjadi salah satu penyebab kemacetan.

”Nanti sopir akan digaji dengan layak. Kemudian armadanya juga diganti lebih bagus,” tutur Ali.

Gaji sopir angkot bakal disetarakan dengan UMK Kota Malang.

Ketika itu sudah tercapai, bisa dipastikan layanan kepada masyarakat akan dilakukan dengan baik.

Sumber : radarmalang.jawapos.com

 

Pilwakot Malang, Paslon Wali, Pasangan 1, Mbois, WALI, Pilwali Malang, Wahyu Hidayat, Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Ali Mutohirin, Malang Kota, Kota Malang, Jawa Timur, Kodya Malang, Pemkot Malang, Pemerintah Kota Malang