Pria Di Pati Terkapar Di Rumah Sakit Setelah Tertangkap Basa Curi Pompa Air Di Sawah Dororejo

Avatar photo

PATI, Jateng – Seorang pria digelandang secara paksa oleh warga ke Balai Desa Dororejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Senin (29/5/2023).

Pria berinisial M (25) tersebut tertangkap basah hendak mencuri mesin pompa air di areal tambak ikan dan udang.

Dalam video viral yang beredar di media sosial, tampak M yang berkemeja merah dan bercelana denim panjang digiring oleh warga ke balai desa.

Ada puluhan warga yang ikut mengiringi.

Tampak wajah M mengalami lebam di sekitar mata. Ia memang sempat jadi sasaran amuk massa.

Warga geram karena kejadian pencurian ini sudah berulang kali terjadi.

Kapolsek Tayu AKP Aris Pristianto mengatakan, sekira pukul 14.30 WIB, pihaknya mendapat info dari kepala desa setempat bahwa seorang pelaku pencurian mesin pompa air tambak ditangkap warga.

Pompa air tersebut diperkirakan bernilai Rp1,5 juta.

“Kami langsung ke TKP dan mengamankan terduga pelaku. Karena ada luka di tubuhnya, kami bawa dia ke Rumah Sakit KSH Tayu,” kata dia.

M sendiri merupakan warga Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil.

Untuk diketahui, menurut keterangan warga, pencurian mesin pompa air di area tambak sudah kerap terjadi.

Namun, belum diketahui apakah pelakunya orang yang sama.

“Sebelum ini belum ada laporan ke kami (terkait pencurian mesin pompa air).”

“Tapi tadi kami konfirmasi ke Bu Kades, memang sebelum puasa pernah terjadi kasus pencurian serupa”

“Setelah puasa baru kali ini terjadi,” ujar dia.

Aris menyebut, warga mendapati M hendak mencuri pompa air pada siang hari.

Sebelumnya, pencurian pompa air juga terjadi di siang hari, saat jam istirahat petambak.

“Saat ini kami masih menghimpun keterangan dari para saksi.”

“Pelaku saat ini masih di rumah sakit. Nantinya akan kami mintai keterangan juga,” tandas dia.

Polisi telah mengamankan barang bukti berupa mesin pompa air ukuran 3 dim.

Selain itu, sepeda motor matic yang dikendarai pelaku juga sudah diamankan.

Sekdes Dororejo, Saiful Ulum, mengatakan bahwa memang petambak setempat sudah sering kehilangan mesin pompa air.

“Hal ini sangat meresahkan bagi petambak yang ingin meningkatkan kesejahteraan.”

“Semoga ini kejadian terakhir, tidak ada pencurian lagi sehingga mereka nyaman dalam mencari nafkah,” tandas dia.

Karsito, petambak ikan nila, mengatakan bahwa pencurian pompa air sudah terjadi setidaknya 10 kali.

“Tapi saya tidak tahu pelakunya orang yang sama atau tidak,” ujar dia. (seto)

Sumber : tribunnews