Polda Jateng Jamin Keamanan Kualifikasi Piala Asia U-23 di Manahan Solo

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Stadion Manahan, Solo terpilih sebagai tuan rumah kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Polda Jawa Tengah menjamin keamanan even tersebut karena personel sudah terlatih sejak rencana Piala Dunia U-20.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan personel yang diterjunkan sudah terlatih. Selain itu standar operasional prosedur (SOP) diterapkan untuk pengamaman selama kualifikasi berlangsung pada 6-12 September 2023.

“Kami akan melakukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan PSSI maupun stakeholder lain, ini adalah even internasional dan kebanggaan bagi Indonesia, tentunya Polri akan full mendukung pengamanan sesuai tupoksi kami sehingga even penyisihan U-23 dapat berjalan lancar. Kami jamin keamanan saat event internasional itu berlangsung di kota Solo,” kata Iqbal lewat pesan singkat, Sabtu (10/6/2023).

“Anggota kami sudah terlatih dan sudah dilatih pengamanannya saat rencana Piala Dunia U-20 yang lalu, semua siap,” imbuhnya.

Iqbal menjelaskan pola humanis akan diterapkan oleh para personel yang melakukan pengamanan. Terkait jumlahnya, Iqbal mengatakan akan menyesuaikan karena personel ada dari Polresta Surakarta dan Polres se-Solo Raya dan backup dari Polda Jateng.

“Personelnya menyesuaikan kebutuhan dari Polresta Solo di backup oleh Polres Solo Raya dan Polda. Kita akan kedepankan pola humanis, kita harus menjadi tuan rumah yang baik bagi para peserta maupun penonton. Terutama penonton luar negeri,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengumumkan pemilihan Stadion Manahan sebagai lokasi kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Erick juga sudah meninjau venue dan juga melakukan rapat tertutup.

“Kesempatan yang luar biasa buat Kota Solo yang punya stadion standar internasional ini. Artinya pertandingan pertandingan internasional bisa dilakukan di Kota Solo,” kata Erick saat memberikan keterangan, Minggu (4/6).

Ia juga sempat mewanti-wanti soal Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Ia menyebut FIFA masih memantau Indonesia pascakejadian itu.

“Ingat, peristiwa Kanjuruhan masih ada dalam catatan FIFA. Kita beruntung hanya diberi sanksi yang ringan, sehingga tetap bisa menggelar pertandingan internasional, FIFA Matchday dan kompetisi,” ujar Erick.

“Namun jika bila ada kerusuhan, seperti di akhir musim kemarin, percayalah, FIFA akan berhentikan sepakbola Indonesia. Jangan jadi bangsa yang lupa, sebab FIFA tidak akan lupa,” ujarnya menambahkan.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara