Berita  

Perkuat Literasi Digital, SMPN 1 Banjarnegara Gandeng Perguruan Tinggi

Avatar photo

Banjarnegara – Literasi digital menjadi salah satu aspek yang sangat penting bagi generasi muda Indonesia di era modern seperti saat ini.

Hampir semua anak sekolah dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah mengenal gadget bahkan menggunakannya setiap hari.

Menjadi celaka jika tanpa pemberian pendidikan literasi digital yang memadai dari pihak keluarga dan pihak sekolah, anak-anak bisa mengalami berbagai masalah seperti penyalahgunaan media sosial, cyber bullying, kecanduan gadget, dan sejenisnya.

Menyikapi hal tersebut, SMPN 1 Banjarnegara melalui Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) mengangkat isu literasi digital dalam tema bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya.

Kegiatan tersebut bertujuan membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.

Guru SMPN 1 Banjarnegara Dr Tuswadi sekaligus Ilmuan di Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) mengatakan, literasi digital berhubungan erat dengan kesehatan mental.

“Ketika seseorang kecanduan gadget atau salah guna medsos dia akan mengalami masalah kesehatan,” ujarnya.

Untuk mendukung program tersebut, pada Sabtu, 1 Oktober 2022, SMPN 1 Banjarnegara mengundang dua dosen yaitu Hari Widi Utomo dan RR. Hutanti dari Program Studi S1 Sistem Informasi IT Telkom Purwokerto untuk memberikan sosialisasi dan edukasi.

Sosialisasi dan edukasi mengangkat tema stimulasi literasi dan numerasi serta adaptasi teknologi diikuti oleh seluruh peserta didik kelas VII.

Hari Widi membuka presentasinya dengan menjelaskan tujuan utama dari sosialisasi yaitu membangun budaya literasi.

“Saat ini kemajuan teknologi yang sangat pesat dan dengan mudahnya informasi disebarkan dengan koneksi internet, siswa perlu dibekali dengan kemampuan litrasi digital,” ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, literasi digital akan menciptakan sebuah tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis dan kreatif.

Sehingga, mereka tidak akan mudah tertipu yang berbasis digital seperti menjadi korban informasi hoaks.

Sementara itu,  RR. Hutanti ,menyampaikan  empat kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa di abad 21 ini menurut Kemendikbud.

Empat kompetensi tersebut yaitu Critical Thinking and Problem Solving, Creativity, Communication Skills, dan Ability to Work Collaboration yang bisa diintegrasikan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

“Empat kompetensi tersebut menjadi dasar bagi siswa dalam mengembangkan diri kedepannya,” ujarnya.

Dalam Gerakan Literasi Nasional (GLN) terdapat enam Literasi Dasar Abad 21 yaitu literasi baca tulis, litrasi sains, litrasi digital, lirasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.

Di sesi akhir, Junaedi dan Rangga, mahasiswa berprestasi IT Telkom Purwokerto turut memberikan wawasan digital kepada peserta didik SMPN 1 Banjarnegara.

Mereka mengajak peserta untuk mempraktekan Games virtual edukatif untuk anak-anak penyandang Tuna Grahita di SLB yang diberikan nama VIREGRA atau Virtual Reality Tuna Grahita yang diciptakannya.

Siswa dan guru pendamping merasa sangat senang karena menjadi pengalaman pertama bisa memainkan game edukasi yang diciptakan, mereka merasa sangat menikmati selama mempraktekan games tersebut.

Sementara itu Kepala SMPN 1 Banjarnegara, Muhamad Masduki Rahmat sangat mengapresiasi kegiatan tersebut agar anak-anak semakin bijak dalam menggunakan media digital.

“Pekembangan teknologi yang semakin pesat untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran di kelas,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap, kegiatan tersebut bisa membuka pintu kerjasama dengan IT Telkom Purwokerto ke depannya seperti pendampingan guru dalam menggunakan media digital untuk mendukung pembelajaran.

“Dengan kerja sama yang baik ini diharapkan akan tercipta karya dan inovasi baru untuk memperkaya khasanah serta pengetahuan siswa utamanya di SMPN 1 Banjarnegara,” pungkasnya.