Berita  

Peringati HKN ke 58, Pemkab Demak Fokus 6 Pilar Transformasi Kesehatan

Avatar photo

DEMAK – Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58, Pemkab Demak fokus pada 6 pilar transformasi kesehatan.

Adapun fokus 6 pilar transformasi kesehatan yakni transformasi layanan primer, transfomasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Bupati Demak Eisti’anah menjelaskan pilar pertama adalah transformasi dari Sistem Layanan Primer yang akan memperkuat Posyandu, Puskesmas, seluruh Laboratorium Kesehatan Masyarakat, dan melengkapinya dengan layanan berbasis teknologi digital untuk bisa mendekatkan ke seluruh masyartakat Indonesia.

Kedua, Transformasi layanan rujukan bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat.

“Kementerian Kesehatan mengembangkan jejaring layanan rujukan untuk penanganan penyakit katastropik yang menjadi penyebab kematian tinggi dan beban pembiayaan besar, antara lain stroke, kanker, jantung, ginjal, serta kesehatan Ibu dan Anak (KIA),” ujarnya.

Transformasi ketiga adalah transformasi sistem ketahanan kesehatan, percepatan ketahanan farmasi dan alat kesehatan terus dilakukan, agar produk obat, vaksin, dan alat kesehatan dapat diproduksi dari hulu ke hilir dan dimanfaatkan di dalam negeri.

Transformasi keempat transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup, adil, efektif, dan efisien.

“Mempercepat produksi National Health Account (NHA) untuk kebijakan pembiayaan kesehatan yang lebih berbasis bukti. Menjaga kualitas layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui reviu tahunan tarif JKN,” tuturnya.

Kendali mutu dan biaya menjadi sorotan Bupati Demak, berbasis bukti untuk pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien melalui peningkatan penerapan Penilaian Teknologi Kesehatan (Health Technology Assessmenf – HTA).

“Memperkuat sinergi pembiayaan kesehatan antara pemerintah pusat, daerah, swasta dan organisasi lainnya melalui Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan,” imbuhnya.

Transformasi kelima adalah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan bertransformasi dalam peningkatan jumlah, pemerataan, serta meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, untuk memberikan pelayanan berkualitas hingga pelosok.

“Target optimis yang akan dicapai yaitu angka ideal dokter 1 banding 1.000 populasi dan pemenuhan nakes di Puskesmas dan RSUD sesuai standar,” ujarnya.

Transformasi keenam Teknologi Kesehatan di lndonesia terus bertransformasi menuju sistem kesehatan yang tangguh dan terintegrasi.

Satu diantaranya dengan melakukan integrasi data rekam medis pasien di fasyankes ke dalam satu platform Indonesia Health Seryices (IHS) yang diberi nama SATUSEHAT.

“Inovasi bioteknologi, yakni Biomedical Genome-Based Science lnitiative (BGS-I), untuk menerapkan pengobatan yang lebih personal dan presisi,” kata Bupati Demak.