Berita  

Penjual Jajan di Pati Bikin Sanggar Dolanan Anak, Ada Les Gong Cik Gratis

Avatar photo

Pati – Semakin jarangnya anak-anak yang memainkan permainan atau dolanan tradisional menjadi keprihatinan Mohammad Toyib, pedagang jajanan di Desa Pagerharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati.

Dia lantas membuat Sanggar Dolanan Tradisional di rumahnya. Setiap hari banyak anak-anak yang bermain di sanggarnya itu.

Sanggar Dolanan Anak itu didirikan di halaman rumahnya. Luasnya sekitar 20X30 meter. Di sanggar tersebut tersedia berbagai macam jenis alat permainan tradisional.

Beberapa diantaranya berupa alat permainan lompat tali, engklek, gundu, gasing, egrang, dan lainnya. Anak-anak bisa bermain sepuasnya tanpa dipungut biaya.

Tak hanya itu, anak-anak yang kerap bermain di sanggar itu juga mendapatkan les gratis. Yakni les pelajaran matematika dan bahasa Inggris.

Menurut Toyib, pembuatan sanggar tersebut bermula dari keprihatinannya terhadap banyaknya anak yang kecanduan handphone. Hal itu membuat dia kemudian mencoba membuat permainan anak.

Pada awalnya, dia membuat beberapa dolanan untuk anaknya sendiri. Namun tak disangka banyak anak-anak tetangga yang ikut bermain. Hal itu yang membuat dia akhirnya memutuskan untuk membuat Sanggar Dolanan Tradisional di rumahnya.

“Terus akhirnya bisa berkembang. Awalnya dulu sekitar 5 anak sampai 10 anak. Sekarang 100 anak yang ikut main di sini,” kata Toyib kepada detikJateng, Rabu (8/2/2023).

Sejak dibuka pada 2019 lalu, anak yang bermain di sanggar tersebut terus meningkat. Namun dia tetap menggratiskan sanggar tersebut.

Bahkan, selain menyediakan beragam permainan, dia juga menyediakan les gratis untuk anak-anak.

Les matematika dan bahasa Inggris itu dilakukan tiap Sabtu. Selain itu dia juga menyediakan les Gong Cik, sebuah seni bela diri khas Pati.

“Kegiatan rutin les gratis, matematika dan bahasa Inggris dan juga kesenian bela diri khas Pati secara gratis, memanah juga gratis,” terang dia.

“Ada relawan yang ikut membantu mengisi les,” Toyib menambahkan.

Meski demikian, lanjutnya, dia tidak melarang anak-anak untuk menggunakan HP. Sebab, dia meyakini penggunaan HP yang tepat bisa membawa manfaat.

“Pendidikan kedepan mengajak sekolah ke sini, mengenalkan sekolah ekstrakulikuler ke sini dan gratis, mengajarkan anak-anak membuat mainan tradisional dijual belikan, anak-anak mainan hp juga ada manfaatnya, dan juga membangun wirausaha sehingga mandiri,” ungkap Toyib.

Salah satu anak bernama Nanda mengaku senang bisa ikut bermain dolanan tradisional. Anak kelas 5 SD tersebut juga senang bisa mengikuti les secara gratis.

“Senang bisa main di sini gratis, ditambah ada les gratis juga, senang pokoknya,” ujar Nanda ditemui di lokasi.

sumber: detikjateng

#Polda Jateng, #Jateng, #Humas Polri, #Polrestabes Semarang, #Polres Rembang, #Polres Demak, #Polres Banjarnegara, #Polres Semarang, #Polres Batang, #Polres Pati, #Polda Kalbar, #Polda Bengkulu, #Polres Mempawah, #Polres Sintang, #Semarang, #Pemkab Banjarnegara, #Kabupaten Banjarnegara, #Rembang, #Batang, #Pati, Demak, #Kota Semarang, #Kalbar, #Bengkulu, #AKBP Tommy Ferdian, #Hendri Yulianto, #Budi Adhy Buono, #Irwan Anwar, #Dandy Ario Yustiawan, #AKBP Fauzan Sukmawansyah

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.