REMBANG, Jateng – Diskusi membahas Jalan Lingkar Rembang-Lasem kembali bergulir. Terlibat dalam diskusi tersebut Bupati Rembang H.Abdul Hafidz, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Abdul Aziz, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, camat, pemerintah desa di Lasem , tokoh masyarakat, tokoh agama dan komunitas.
Melalui diskusi dengan multi stakholder itu diharapkan muncul solusi bersama untuk memberikan yang terbaik bagi penataan kota Pusaka Lasem. Dalam forum tersebut muncul wacana pembuatan jalan lingkar Lasem. Dukungan dari para kepala desa dapat mempercepat realisasi jalan tersebut. Jalan KUA Lasem ke arah taman Dasun disebut Bupati dapat sebagai embrio jalan lingkar.
“Jalan KUA sampai ke Dasun sudah ada embrionya, tinggal melebarkan. Kalau kiranya lewat sungai Babagan, nanti membuat jembatan, langsung masuk menuju Kiringan“, ungkap Bupati Hafidz dikutip dari laman resmi Rembangkab, Sabtu (29/4/2023).
Menurutnya rencana itu merupakan solusi, mudah dilaksanakan tidak berbelit-belit dibanding pembuatan jalan lingkar Rembang- Lasem. Jika jalan lingkar Lasem segera dapat terwujud, maka kota pusaka Lasem akan semakin baik.
Sekedar diketahui, pembangunan jalan Lingkar Rembang-Lasem urung dimulai tahun 2022 ini. Setidaknya ada penyebab belum terealisasinya jalan lingkar tersebut, yakni kebijakan baru Pemerintah Pusat perihal lebar minimal jalan Lingkar dari 20 meter menjadi minimal 30 meter atau 40 meter.
Dengan jalan lingkar Rembang- Lasem yang direncanakan mencapai 25 kilometer lebar 30 sampai 40 meter itu dibutuhkan anggaran yang sangat besar. Setidaknya dibutuhkan anggaran Rp.500 milyar lebih.
Sumber: bloktuban.com
Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Semarang, Polres Rembang, Kabupaten Rembang, Pemkab Rembang, Rembang, AKBP Hendri Yulianto, Hendri Yulianto, AKBP Dandy Ario Yustiawan, Dandy Ario Yustiawan