Berita  

Pasca Kesurupan Massal, SMPN 9 Salatiga Gelar Doa Bersama

Avatar photo

SALATIGA – Pasca terjadinya kesurupan massal di SMP Negeri 9 Salatiga, para guru melakukan doa bersama agar tercipta keamanan, keselamatan dan ketenangan di lingkungan SMP Negeri 9 Salatiga.

Waka Kesiswaan SMP Negeri 9 Salatiga, Sudarmono mengatakan dilakukannya doa bersama ini agar bapak ibu guru serta siswa mendapat keselamatan saat belajar mengajar.

“Pada hari ini kita mengadakan doa bersama dalam rangka untuk memohon keselamatan, keamanan, ketenangan, ketenteraman anak-anak kami berikut bapak ibu guru agar mendapat kekuatan dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 9 Salatiga,” kata Sudarmono, Selasa (15/11/2022).Menurutnya kejadian kesurupan ini pernah terjadi di beberapa tahun lalu.

Siswa SMP Negeri 9 Salatiga yang kesurupan kurang lebih ada 20 siswa.

“Untuk hal ini pernah terjadi di beberapa tahun lalu, ketika kepala sekolahnya pak Ngadiman namun tidak sebanyak ini jumlah korbannya,” ucapnya.

Untuk hari ini, agar anak-anak mendapat ketenangan, para siswa diminta belajar dirumah dahulu.

Namun pihak sekolah tetap memberikan tugas kepada para siswa.

Belajar dirumah ini dilakukan hanya satu hari saja, dan besok para siswa diminta berangkat sekolah seperti biasa.

“Hari ini agar anak-anak mendapatkan ketenangan terlebih dahulu dan kondusif, kita minta kepada anak-anak agar belajar dirumah selama satu hari ini bukan libur,” jelasnya.

Pihak sekolah mengantisipasi terjadinya hal tersebut dengan berbagai cara sepeti memberi sosialisasi penguatan iman, menjaga ucapan di lingkungan sekolah dan lainnya.

“Antisipasi agar tidak terjadi lagi ada beberapa yang perlu kita sosialisasikan ke para siswa dan intinya para siswa akan kita kondisikan seperti pembelajaran karakter termasuk perilaku,” katanya.

“Kemudian yang berkaitan dengan keagamaan sudah kami lakukan seperti contoh pada hari Jumat untuk siswa nasrani ada doa bersama dan yang muslim ada jumatan bersama di sekolah,” imbuhnya.

Di SMP Negeri 9 Salatiga belasan siswa mengalami kesurupan.

Kesurupan ini terjadi sejak setelah pelajaran kedua berlangsung.

Kapolsek Sidorejo, AKP Tri Widaryanto mengaku setelah siswa melakukan upacara hari Senin, siswa langsung kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran seperti biasanya.

Pada pelajaran pertama dan kedua, masih berangsur normal.

“Nah begitu jam ketiga itu mulai dari kelas lantai atas ada siswa yang histeris kesurupan terus di bawa ke bawah, namun malah menular ke siswa lain,” kata AKP Tri,Senin (14/11/2022).

Kesurupan ini menjadi semakin banyak dan acak pada pukul 11.00 WIB, bahkan ada satu guru yang hampir kesurupan juga.

“Gurunya satu yang mau kesurupan. Hanya kebas-kebas saja tangannya,” ujarnya.

Lalu akibat semakin bertambahnya jumlah yang kesurupan, membuat jam pelajaran tidak kondusif sehingga pihak sekolah terpaksa memulangkan siswa lebih awal.

Hal ini untuk mencegah bertambahnya korban.

“Kemudian dipanggilkan orang pintar untuk diobati,” paprnya.

Dikatakan ada salah satu siswa yang sedang kesurupan itu ditanya. Intinya agar sekolahnya dijaga dan dibersihkan.

Kapolsek Sidorejo menambahkan saat orang pintar menyembuhkan siswa kesurupan tersebut dan menanyai akibatnya, ternyata siswa tersebut bilang agar intinya sekolah harus dijaga dan dibersihkan.

“Sempat ngomong agar dibersihkan namun tidak tahu apa maksudnya,” katanya.

Tri mengungkapkan pukul 12.30 WIB berangsur-angsur siswa yang kesurupan mulai sadar.

Kemudian orang tua yang bersangkutan dipanggil untuk menjemput anaknya yang kesurupan.

Pada pukul 12.45 WIB, masih ada satu siswa yang belum sadar.

Bahakan masih saja histeris di ruang guru, diketahui bangunan SMPN 9 Salatiga itu menjadi salah satu cagar budaya di Salatiga sebab bangunan itu dibangun sejak zaman penjajahan Belanda.