Pasca Banjir Semarang, Kepala BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Jawa Tengah

Avatar photo

Semarang – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah masih tinggi pasca kejadian banjir yang melanda Semarang. Hal tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Tingkat Provinsi di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (2/1).

Dwikorita menyebutkan berdasarkan analisis BMKG, Jawa Tengah masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah daerah.

“Kami menghimbau daerah-daerah terutama di wilayah pegunungan yang berpotensi longsor agar tetap waspada karena curah hujan diprakirakan masih cukup tinggi,” kata Dwikorita.

Selain potensi hujan, Dwikorita juga mengungkapkan potensi angin kencang yang perlu diwaspadai.

“Prediksi kami kecepatan angin dalam beberapa hari ke depan dapat mencapai 35 knot atau sekitar 60 km/jam,” ungkapnya.

Di sektor maritim, BMKG memprediksi gelombang tinggi terjadi di pantai selatan Jawa Tengah yang dapat mencapai 4 meter hingga 3 hari ke depan. Gelombang tinggi juga masih akan terjadi di perairan sekitar Pulau Karimunjawa.

“Kami himbau kepada para nelayan agar tidak melaut untuk sementara waktu karena gelombang masih tinggi ditambah adanya angin kencang, demi keselamatan,” jelas Dwikorita.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi kinerja BMKG dan BNPB terkait penanganan banjir Semarang.

“Alhamdulillaah kemarin berhasil saya laporkan kepada Kepala BNPB dan BMKG, terima kasih sekali dibantu untuk membereskan,” kata Ganjar.

Ganjar meminta kepada masyarakat Jawa Tengah untuk mencermati informasi yang dikeluarkan oleh BMKG. Hal ini dikarenakan masih ada potensi angin kencang dan potensi rob mendekati periode puncak bulan purnama.

“Saya minta patroli tanggul. Karena ada angin kencang, saya juga minta pohon yang tinggi dipangkas. Kita minta semua aware. Nomor telepon darurat dibagi,” tegasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan mulai hari Minggu (1/1) telah dimulai kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Jawa Tengah. TMC dilaksanakan atas kerja sama BNPB, BMKG, BRIN, TNI AU, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“TMC ini dilaksanakan untuk memecah atau mengurangi intensitas hujan agar tidak menyebabkan banjir. Meskipun intensitas hujan di Kota Semarang mulai berkurang, beberapa kabupaten lain masih berpotensi hujan dengan instensitas yang cukup tinggi,” kata Guswanto.

 

#Polres Rembang, #Polres Demak, #Polres Pati, #Polres Banjarnegara, #Banjarnegara, #Polres Semarang, #Polres Batang, #Polrestabes Semarang, #Semarang Hebat, #Libas Polrestabes Semarang, #Libas, #Polres Pangandaran, #Polda Jateng, #Polda Kalbar, #Polda Jabar