SEMARANG – Pasar Semawis di Kota Semarang akan segera digelar dan diresmikan, Jumat 20 Januari 2023 malam, oleh Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Biasanya Pasar Semawis digelar di Jalan Wotgandul kali ini akan dipindah di Gang Baru.
Kabar perpindahan ini disampaikan Tokoh Tionghoa Harjanto Halim lewat akun Instagramnya.
Harjanto menuturkan kali ini Pasar Semawis tidak hanya pindah namun juga akan punya konsep baru
“Rohnya akan dikembalikan, yakni roh “Ji Kau Meh”, yakni roh tanggal 29 malam pasar kembang. Jadi nanti gang baru akan diterangi lampu, dihias hingga orang Semarang bisa belanja sampai malam,” katanya.
Kemudian, lanjut Harjanto, Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu akan berkunjung dan berbelanja di Pasar Semawis.
“Bu Wali Kota akan datang ke Gang Baru untuk berbelanja barang-barang kebutuhan Imlek dan akan diberikan kepada beberapa warga di Pecinan,” tambahnya.
Selain itu dalam Imlek kali ini tetap akan ada Tuk Panjang di Pasar Semawis.
Tuk Panjang ini adalah jamuan makan di sebuah meja panjang yang sering dilakukan sebelum pandemi melanda.
Biasanya dalam Tuk Panjang ini akan dihadiri Wali Kota Semarang yang dulu masih dijabat oleh Hendrar Prihadi.
“Tapi Tuk Panjangnya tidak bisa seperti dulu tapi tetep akan menjamu tokoh masyarakat dan orang-orang di Pecinan,” kata Harjanto.
Selain itu dalam pasar imlek kali ini ada buto dan terong susu.
Buto merupakan singkatan dari “tebu ditoto” atau pohon tebu yang ditata.
Baik tebu dan terong susu, keduanya identik dengan Imlek karena dipercaya menghadirkan limpahan rezeki.
Sementara dalam pantauan Ayosemarang di Pasar Gang Baru pada pagi hari masih ada masyarakat yang beraktivitas.
Meski demikian, pernak-pernik imlek sudah dipasang terutama buto dan terong susu.
Sementara Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang beberapa waktu lalu menghadiri tradisi Ketuk Pintu di Kepentingan Tay Kak Sie mengatakan jika selain ikut makan Tuk Panjang dia akan berbelanja.
“Saya akan belanja kue keranjang, terong susu, daging, yang akan dimasak dan dibagikan untuk dimakan pada Tek Panjang 20 malam,” kata perempuan yang akrab disapa Ita tersebut.
Kemudian Ita menambahkan jika masyarakat Kota Semarang wajib hadir di Pasar Gang Baru dan menglarisi umkm yang berjualan di sini.
“Seperti kata Pak Halim, ini mengembalikan rohnya yakni Ji Kau Meh. Saya sangat dukung karena ini bagian dari sejarah Kota Semarang,” ungkapnya.