Mengabarkan Fakta
Indeks
Berita  

Pasar Hewan Banjarnegara Kembali Dibuka, Ada Temuan Kambing Bermasalah Langsung Karantina

Banjarnegara – Pasar hewan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, hari ini mulai dibuka khusus untuk aktivitas jual beli kambing dan domba. Sebelum masuk pasar, hewan ternak itu melalui pemeriksaan yang ketat. Hasilnya, satu ekor kambing terpaksa dikarantina.
Dokter hewan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, drh Anton, mengatakan kambing yang dikarantina itu mulutnya mengeluarkan busa.

“Setelah kami cek, kondisinya tidak sehat. Kami belum bisa memastikan itu PMK (penyakit mulut dan kuku) atau bukan, harus diteliti lebih lanjut,” kata drh Anton saat ditemui di Pasar Hewan Desa Petambakan, Kecamatan Madukara, Selasa (31/5/2022).

Meski sudah dibuka untuk kambing dan domba, Anton menjelaskan, pasar hewan di Banjarnegara saat ini hanya untuk peternak dari dalam kabupaten.

“Hari ini ada 600 ekor lebih kambing dan domba yang masuk pasar. Semua diperiksa kesehatannya. Untuk kambing dan domba dari luar kabupaten masih belum boleh masuk,” terangnya.

Anton juga mengimbau para peternak agar melakukan disinfeksi dulu pada kambing dan domba mereka sebelum dibawa ke pasar. Disinfeksi adalah pemusnahan bakteri, biasanya menggunakan bahan antiseptik. “Agar tidak membawa virus PMK,” imbaunya.

Salah satu peternak kambing, Dwi, mengaku senang dengan dibukanya kembali pasar hewan. “Sebenarnya agak takut membawa kambing ke pasar. Tetapi ini sudah mau Idul Adha, yang mau beli banyak,” kata Dwi. Dia ke pasar membawa 10 ekor kambing.

Informasi yang dihimpun detikJateng dari Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, kasus PMK saat ini menyebar di 14 titik. Dengan rincian 5 ekor sapi dipotong paksa dan 89 sapi lainnya masih sakit.

Sedangkan jumlah ternak berstatus suspek PMK ada 237 ekor, 3 di antaranya domba. Sebanyak 143 ternak itu kondisinya membaik dan sisanya masih sakit.

Diberitakan sebelumnya, seluruh pasar hewan di Banjarnegara ditutup oleh Pemkab setempat sejak Senin (16/5) pekan lalu. Penutupan pasar selama 14 hari itu berkaitan dengan ditemukannya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Banjarnegara.

Kemarin, Pemkab Banjarnegara memperpanjang penutupan pasar hewan untuk jual-beli sapi sampai 5 Juni 2022. “Penutupan pasar hewan hanya untuk sapi. Sedangkan untuk kambing, sudah dibuka mulai besok di semua pasar hewan di Banjarnegara,” ujar Kabid Peternakan Banjarnegara, Khusenudin, Senin (30/5).