Pasang Surut Terap Kretek di Salatiga, Turun Temurun Hingga Pernah Layani Secara Door to Door

Avatar photo

SALATIGA – Di Kota Salatiga sekarang terdapat terapi kretek atau Chiropractic.

Terapi kretek dibuka pada sembilan bulan lalu atau bulan Maret 2022 oleh Gilang Pratama (32) yang merupakan warga asli Surabaya Jawa Timur.

Gilang sapaannya, ia membuka praktek terapi kretek di Jalan Turen No 20 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan nama Kretek Indie.

Berawal dari bakat yang ia punya dalam dunia pemijatan, kemudian ia mengikuti berbagai kursus untuk mendapatkan sertifikasi.

Sertifikat yang dimiliki Gilang sendiri didapat dari kursus di Singapura, Semarang, dan Salatiga.

“Ya setidaknya saya mendapat ilmunya dalam dunia pijat dan setidaknya tidak sembarangan menangani pasien dalam segi memijat,” kata Gilang , Rabu (23/11/2022).

Skill yang ia miliki ini, menurutnya sejak tahun 2014 lalu namun melakukan pemijatan ini di bagian tertentu saja.

Sebelum membuka praktek di Salatiga, ia memijat pasien dengan cara door to door atau rumah ke rumah.

“Jadi sebelum 2022 di Salatiga, saya door to door dulu ke rumah pasien yang akan pijat, jadi dulu itu lebih santai dan siapa yang butuh ,nanti saya datangi” ungkapnya.

Gilang mengaku memang memiliki basic pijat dari keturunan orang tuanya.

“Orang tua dan mbah saya adalah tukang pijat, saya sedikit-sedikit bisa tapi agak gimana kan kita anak muda masak jadi tukang pijat, setelah ada Chiropractic ini saya tekuni, kan tujuan memang untuk anak muda, apalagi sekarang banyak istilahnya pemuda jompo,” paparnya.

Terapi kretek ini kata Gilang, bisa mengobati mulai dari vertigo, migraine, scoliosis atau tulang bengkok, cedera olahraga, dan syaraf terjepit.

“Semua ada solusinya yang penting tidak penyakit seperti stroke karena stroke itu tidak dapat dilakukan terapi ini dan tidak ada hubungannya dengan tulang serta stroke itu berhubungan dengan saraf,” ungkapnya.

Gilang bercerita terakhir ada orang jauh-jauh dari Makassar ke Salatiga untuk terapi kretek-kretek.

“Ada orang yang jika solat itu tidak bisa rukuk , itu dari Makassar terbang ke sini, nangis disini karena dua atau tiga tahun tidak bisa rukuk lalu saya kretek bisa sembuh lagi,” ujarnya.

Gilang mengungkapkan orientasinya bukan soal uang, ia lebih memilih sedikit pasien untuk kretek tapi dapat maksimal dalam penanganannya.

Tarif yang dipatok Gilang untuk terapi kretek mulai Rp 50 – 75 ribu untuk pijat cidera, dan Rp 100 ribu untuk terapi kretek atau Chiropractic.

Ada juga paket all in yakni pijat, kretek dan tusuk jarum akupunktur dengan tarif Rp 150 ribu.

“Tapi jika kondisinya orang tidak mampu bisa bayar seikhlasnya, saya diberi pesan oleh trainer saya, kalau ada orang berobat apapun kondisinya, keuangan ekonomi tidak boleh menolak,” katanya.

Dalam sehari gilang hanya melayani 15 orang pasien saja, dan harus mendaftar terlebih dahulu.

Selain itu, melalui admin juga dipilah orang yang perlu penindakan cepat atau hanya coba-coba saja.

“Admin itu memfilter apa keluhannya dan mana yang harus menindakkan secara cepat, itu didahulukan. Kalau yang hanya ingin coba-coba ya nanti dulu, jika yang prioritas utama sudah selesai,” kata Gilang.