DEMAK – Panitia pengawas pemilu kecamatan (Panwaslucam) Kabupaten Demak diminta untuk jaga kepercayaan publik.
Ketua Bawaslu Demak, Khoirul Saleh menekankan, bahwa pengawas pemilu harus menjaga kepercayaan publik. Pasalnya sampai saat ini seluruh elemen masyarakat menaruh kepercayaan kepada Bawaslu.
“Kepercayaan publik harus dijaga bersama dan di tingkat lagi,” katanya dalam kegiatan fasilitasi penyelenggaraan pemilu “Penanganan Pelanggaran dan Verifikasi Faktual di Reinz Cafe and Resto, Senin (21/11/2022).
Acara diikuti 42 panitia Panwascam dengan narasumber dosen Edi Pranoto dari Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang dan Adi Setiawan dari Kejari Demak.
Saleh menuturkan, penyelenggaraan pemilu 2024 bisa menjadi yang cukup rumit. Dicontohkan, apabila pemilihan presiden (pilpres) hanya ada dua pasangan calon maka itu artinya antara jadi dan tidak.
Kedua pasangan calon (paslon) , lanjut dia, akan berusaha maksimal dan menggunakan berbagai cara untuk memenangkan kontestasi sehingga potensi pelanggaran akan cukup tinggi.
Selain itu, apabila dalam Pilpres 2024 terdapat lebih dari 2 paslon, memungkinkan kontestasi pada putaran dua digelar pada 27 Juni 2024 sehingga pengawasan akan padat.
“Waktu tersebut bersamaan dengan pilkada untuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota,” kata Saleh.
Untuk itu, ia berharap materi yang diberikan kepada Panwaslucam bisa menjadi pegangan dalam mencegah dan menindak pelanggaran di gelaran pemilu.
“Pada prinsipnya, Bawaslu melakukan pencegahan, tetapi tetap ramah di dalam kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan tetap tegas,” tukasnya.