Ormas Pemuda Pancasila dan GRIB Berseteru di Blora, TNI-Polri Ambil Langkah Pengamanan

BLORA – Mencekam di Jalanan Blora. Usai menggruduk markas organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Senin (13/1) lalu, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) dilaporkan polisi. Usut punya usut, PP menggruduk markas GRIB lantaran dianggap ilegal.

Tak terima dengan apa yang dilakukan ormas PP saat menggruduk markas besar mereka, sejumlah anggota ormas GRIB serang balik beberapa anggota ormas PP, Selasa Sore (14/1).

Sebelumnya, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila, Munaji, mengatakan pihaknya tidak suka ada GRIB di Blora. Menurut Munaji, keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal.

Dia juga menyebut soal anggota GRIB Jaya yang meresahkan masyarakat. ‘’Kalau mau kepingin jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman atau bangsat seperti itu. Itu saya sampaikan. Ini Blora bukan Timor Timur,’’ ujarnya usai menggruduk markas GRIB.

Tak terima dengan apa yang dilayangkan Munaji, ormas GRIB menyerang balik dengan membawa ratusan massa dari berbagai daerah dan dikerahkan ke Blora.

Dalam pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, 300 orang lebih menggunakan kaos hitam bertuliskan GRIB Jawa Tengah berkumpul di tengah Alun-alun Blora.

Peristiwa mencekam tersebut sempat membuat kemacetan di jalan. Hingga personil TNI dan Polri diterjunkan untuk melerai perseteruan.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo