Ormas Brigade JOXZIN Suarakan Gerakan Anti Klitih di Yogyakarta

Avatar photo

YOGYAKARTA – Masalah kekerasan jalanan menjadi perhatian publik setelah munvul kasus kekerasan di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Sejumlah elemen dan tokoh masyarakat memberikan perhatian dalam upaya  menanggulangi persoalan kekerasan jalanan di Kota Yogyakarta.

Organisasi masyarakat Brigade JOXZIN atau Jogja Islamic Never Die  menyatakan anti kekerasan jalanan atau Klithih dan  berpartisipasi aktif mencegah aksi kekerasan jalanan.

Brigade JOXZIN  adalah organisasi kemasyarakatan  yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan  beranggotakan ribuan orang di Yogyakarta.

Komandan Keluarga Besar Brigade JOXZIN, Herry Prasetyo, di salah satu hotel di Yogyakarta,  mengatakan JOXZIN memiliki  banyak program  dalam upaya pemberantasan kekerasan jalanan atau klithih salah satunya dengan membina generasi muda menjauhi miraa dan  narkoba. Selain itu banyak anggotanya berjibaku bagaimana mewadahi kegiatan dengan nilai-nilai keagamaan di kalangan millenial.

“Salah satu syarat menjadi anggota JOXZIN yakni tidak terlibat dalam tindak kriminal, yang artinya anggotanya harus bebas dari tindak kriminal termasuk klithih. Selain itu masuk anggota JOXZIN harus bebas narkoba,” ungkap Herry.

Brigade JOXZIN  bersama dengan elemen lain  aktif menjaga keamanan dan ketertiban di Yogyakarta yakni salah satunya dengan Gerakan Anti Klitih.

“JOXZIN juga bergandengtangan dengan berbagai elemen di Yogyakarta untuk membantu Kepolisian Daerah Yogyakarta dalam upaya pencegahan aksi kejahatan jalanan,” ujarnya.

Herry menambahkan berbagai kegiatan terus  dilakukan sebagai Gerakan Anti Klitih.

“Banyak cara dapat dilakukan misalnya sosialisasi di kalangan pelajar, kampanye anti narkoba, bakti sosial hingga kegiatan peduli sesama yang kerap dilakukan di tengah masyarakat di Yogyakarta,” ungkapnya.

Menurut Herry gerakan pemberantasan kekerasan jalanan ini membutuhkan waktu dan tidak bisa instan.

“Gerakan Anti Klitih sebagai sebuah proses yang tidak instan, namun harus seiring program-program yang menyentuh akar persoalan yang nyata Yang real yang dihadapi masyarakat,” pungkas Herry Prasetyo.

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.