Demak – Gelombang tinggi terjadi di pesisir Demak, Jawa Tengah. Kini warga setempat bergegas memindahkan barang-barang dari rumahnya untuk mengantisipasi ombak besar susulan.
Pantauan pewarta di Dukuh Pandansari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, akses menuju Makam Syekh Mudzakir saat ini tidak bisa dilalui orang. Sejumlah warga terlihat masih membersihkan area tersebut. Pada pukul 14.30 WIB, ombak di wilayah tersebut tampak masih besar dan sesekali naik ke daratan.
Di Balai Desa Bedono tampak lumpur dan genangan air sisa gelombang tinggi air laut. Di lokasi yang lain tampak rumah warga Dukuh Pandansari yang jebol akibat dihantam ombak.
Satu warga Dukuh Pandansari, Aisyah (65) mengatakan ombak besar terjadi sejak Rabu (28/12) pukul 23.00 WIB hingga Kamis (29/12) pukul 03.00 WIB. Dia terpaksa meninggalkan rumahnya dan menginap di rumah adiknya yang lebih aman.
“Iya ini hancur akibat tadi malam. Ombaknya setinggi atap, saya nggak berani,” kata Aisyah saat ditemui di halaman rumahnya, Kamis (29/12/2022).
Aisyah bersama suami dan satu anak berumur 1,5 tahun itu memilih mengungsi sejak kemarin. Teras rumahnya yang dibuat dari papan kayu juga hilang diterjang ombak. Sisi belakang rumah Aisyah juga tampak hilang sebagian besarnya.
“Jembatan atau papan itu juga hancur diterjang ombak. Ini jomplang semua. Bagian belakang ini dihantam ombak, langsung lepas semua. Belakangnya nggak ada,” ujar Aisyah sambil menangis.
Sementara itu, di Jembatan Bedono terlihat ojek perahu yang mengangkut perabotan rumah tangga. Ada kasur, lemari, mesin cuci, dan televisi.
Ojek perahu itu mengantarkan barang milik warga Dukuh Pandasari untuk diamankan ke Kaligawe, Semarang. Warga memindahkan barang-barangnya lantaran takut akan terjadi ombak besar susulan.
“Dari Pandansari pindah ke Kaligawe, ngamankan barang. Akses jalan nggak bisa, lama. Jalannya hancur,” ujar Agus Hanif, pemilik ojek perahu itu.
“Rumahnya hancur, tadi malam robnya besar sama angin kencang. Gelombang, pada jebol tembok. Daripada nanti ada susulan lagi ini diamankan dulu biar selamat,” imbuh Agus.
Agus menuturkan saat ombak besar terjadi pada dini hari tadi, suasana di Dukuh Pandansari cukup mencekam. Banyak warga yang keluar rumah dan anak-anak kecil menangis.
“Banyak yang roboh (rumah warga), kasihan warga, pada nggak bisa tidur semalam. Sekitar jam 01.00-02.00 WIB. Pada banyak tangisan anak anak. Pada takut,” ujarnya.