SEMARANG – Gara gara tergiur upah Rp 2,5 juta, seorang perempuan berinisial A (18) nekat menyembunyikan narkoba jenis sabu pada kemaluan.
Karena ulahnya ini, ia harus mendekam di hotel prodeo setelah ia diketahui ingin menyelundupkan sabu ke dalam Lapas kelas I Kedungpane Semarang.
Wanita A nekat menyelundupkan narkoba yang disembunyikan dalam kemaluannya menggunakan alat kontrasepsi ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kedungpane Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Satuan Pengamanan LP Semarang, Supriyanto, mengatakan, sekitar pukul 08.50 WIB pelaku tiba di area parkir motor pengunjung yang berada di halaman luar LP Kedungpane.
“Setelah dilakukan penggeledahan oleh petugas wanita LP dan petugas Polwan Polda ditemukan barang mencurigakan yang dibungkus kondom dan disembunyikan di vagina,” jelasnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis (12/10/2023).
Selanjutnya, bungkusan tersebut diminta oleh tim dibuka sendiri oleh A untuk diketahui isinya.
Setelah kondom dibuka terdapat tiga bungkusan plastik klip yang dililit lakban warna biru.
“Setelah diperiksa, isi klip tersebut diduga kuat narkoba jenis sabu.
Dan dilaksanakan penimbangan terhadap barang yang diduga sabu tersebut dengan hasil berat bruto 16,13 gram,” paparnya.
Dalam keterangannya, pelaku mengetahui yang dibawanya adalah barang terlarang.
Dia mengaku bersedia menjadi kurir sabu karena tergiur dengan upah “Dia diberi upah dua setengah juta (Rp 2,5 juta) jika berhasil membawa masuk ke LP,” ungkap dia.
Pelaku mengaku hanya diperintah temannya untuk membawa barang tersebut ke dalam LP Kedungpane dan diserahkan kepada warga binaan LP berinisial R.
Selanjutnya, pelaku dan barang bukti diserahkan kepada pihak Ditresnarkoba Polda Jateng untuk diproses hukum.
sumber: Prohaba.co
Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Jateng, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.
