MIRISNYA Calon Pengantin di Semarang, Uang Nikah Ditilep WO, Pelaku Disebut Gondol Lebih dari Rp 1 M

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Menjelang hari pernikahan, calon pengantin di Semarang malah mengalami hal yang tidak mengenakan.

Calon pengantin di Semarang tersebut menjadi korban seorang pemilik wedding organizer atau WO.

Sang calon pengantin itu mengatakan bahwa uang yang seharusnya digunakan untuk acara pernikahan malah ditilep.

Tak tanggung-tanggung, pemilik WO itu membawa uangnya sebanyak Rp 78 juta.

Ternyata, ia bukan satu-satunya korban.

Terduga pelaku disebut telah menggondol uang klien hingga mencapai Rp 1 miliar.

Sang calon pengantin itu bernama Indra Sutiyarso.

Ia merupakan warga Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah,

Dirinya mengeluh di media sosial karena uangnya yang akan digunakan untuk nikah diduga dibawa kabur pemilik wedding organizer.

Curhatan Indra di media sosial akhirnya viral setelah di-posting akun Instagram @kejadiansmg.

Dalam unggahan, tersebut dijelaskan jika pemilik wedding organizer berinisial TP membawa kabur uang klien sebanyak Rp 1 miliar.

Indra menjelaskan, uangnya sebanyak Rp 78 juta raib dibawa kabur TP.

Dia mengaku kenal dengan TP setelah melihat di Instagram wedding organizer milik terduga pelaku penggelapan uang.

“Kronologinya, tahun lalu saya berencana nikah 24 Juni 2023.

Akhirnya mencari weeding organizer di Instagram dan melihat WO milik Teguh Prakoso,” jelasnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (31/5/2023).

Awalnya, dia tidak menaruh curiga kepada TP karena terlihat menyakinkan.

Akun instagram weeding organizer milik terduga pelaku juga mempunyai review yang cukup bagus.

“Bulan November 2022 kita deal yang diwakili TP,” kata dia.

Di waktu yang sama, Indra juga membayar termin pertama sebanyak Rp 45 juta.

Total biaya yang harus dia bayarkan sebanyak Rp 153 juta kepada terduga pelaku.

“Harapannya dengan pembayaran termin pertama itu pihak weeding organizer bisa booking makanan, dekorasi, suvenir, dan makeup untuk pernikahan saya,” paparnya.

Setelah pembayaran termin pertama, tiba-tiba terduga pelaku slow response saat dihubungi.

TP juga menjadi jarang memberi kabar soal perkembangan kegiatan pernikahannya.

“Kejadian itu mulai ketahuan saat salah satu katering makanan menghubungi ibunya karena kebetulan kenal.

Ternyata nama saya tak tercatat di katering yang biasa bekerja sama dengan wedding organizer milik TP,” kata dia.

Setelah mendapat kabar tersebut, dia akhirnya dia menghubungi TP dan memintanya agar biaya untuk pesan katering dikembalikan dan ada penghitungan ulang soal biaya.

“Kita juga mendapatkan info jika TP juga mempunyai banyak tunggakan ke vendor lainnya,” imbuhnya.

Singkat cerita, pada 28 April 2023 korban kembali mentransfer Rp 33 juta kepada TP. Namun, hingga Mei 2023 TP tidak kunjung memberikan kabar kepadanya.

“Sekitar 16 Mei 2023 TP datang ke rumah orangtua calon saya untuk memberikan contoh suvenir.

Namun suvenir yang dibawa malah salah. Itu pun harus saya kejar-kejar dulu,” ujarnya.

Tak lama kemudian, TP menghilang.

Selain itu, dia juga di-invite di grup korban wedding organizer yang berjumlah 13 orang.

Melalui grup tersebut, banyak korban yang listing soal kerugian yang mencapai Rp 1 miliar.

“Di group itu banyak yang list sampai Rp 1 miliar yang sudah diberikan ke TP,” ungkap dia.

sumber: Surya.co.id

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara