BANJARNEGARA – Pj Bupati Banjarnegara bersama sejumlah pejabat nonton bareng gelar budaya pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Maporles Banjarnegara, Jumat (3/02/2023).
Pagelaran wayang kulit secara daring tersebut juga dihadiri Kapolres Banjarnegara, Dandim 0704, Asisten Pemerintahan dan Kesra, anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara, serta perwakilan ormas dan tokoh agama.
Acara diawali dengan sambutan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Sigit Listyo Prabowo, M.Si yang juga direlai oleh jajaran Polsek se-Banjarnegara dari kantor masing masing.
Lakon yang dibawakan malam itu adalah Wahyu Makutharama. Yang istimewa, pagelaran wayang kulit tersebut merupakan kolaborasi dalang profesional dari TNI, Porli, ASN, dengan satu layar empat dalang, dan mendapatkan Rekor MURI.
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Sigit Listyo Prabowo, M.Si, mengatakan, tujuan pentas ini adalah untuk menghibur rakyat Indonesia karena dua tahun pandemi. Juga memberikan ruang bagi seniman untuk kembali produktif dan kreatif.
Pagelaran wayang kulit juga salah satu bentuk menjaga dan memelihara budaya, juga sebagai hiburan bagi masyarakat.
“Wayang merupakan salah satu warisan budaya dari sekian banyak yang ada di Indonesia yang harus terus dilestarikan. Karena di dalamnya, banyak nasihat dan pesan-pesan positif yang disampaikan,” katanya.
Lakon Wahyu Makutharama. “Wahyu Mahkutarama” bercerita tentang awal titah Duryudana kepada Pandawa dan Kurawa untuk mencari pusaka Wahyu Mahkutarama ke Gunung Kutharungu. Singkat cerita, Arjuna yang beruntung mendapatkan Wahyu tersebut.
Namun Wahyu Mahkutarama sejatinya bukan benda pusaka, melainkan ajaran budi pekerti yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang disebut Asta Brata. Bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat dasar alam, yakni : matahari, bulan, bintang, mendung, bumi, samudra, api, dan angin.
Pemimpin harus berlaku seperti matahari yang menghidupi, bulan yang menerangi dalam gelap, bintang yang menjadi arah, dan mendung yang menunjukkan kewibawaan. Pemimpin juga harus memiliki sifat bumi yang kukuh, samudera yang luas artinya menampung aspirasi, api yang berani menegakkan kebenaran, dan angin yang menyentuh dan melingkupi seluruh tempat
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.