Mengupayakan Keterlibatan Aktif Siswa dalam Pembelajaran Sastra di SMP AL-Anwar Rembang

Avatar photo

Rembang – Pembelajaran merupakan proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai, dan kebiasaan baru atau memperkuat pengetahuan yang sudah ada. Pembelajaran dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti melalui pengalaman, latihan, instruksi, atau interaksi dengan orang lain. Pembelajaran merupakan proses yang sangat penting bagi perkembangan siswa.

Melalui pembelajaran, siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Pembelajaran sastra merupakan salah satu mata pelajaran yang penting bagi perkembangan karakter siswa. Pembelajaran sastra Indonesia tidak hanya menyajikan materi teoritis, tetapi juga membantu siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya, serta mempermudah siswa menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Melalui pembelajaran sastra, siswa dapat memperluas wawasan, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, serta menambah kosakata dan kemampuan berbahasa. Namun, terkadang siswa merasa bosan atau kurang tertarik dengan pembelajaran sastra, sehingga mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disajikan.

Sehingga pembelajaran sastra Indonesia harus didesain sedemikian rupa agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Dengan demikian, siswa akan merasa terdorong untuk belajar dan memahami materi yang disajikan. Untuk mengetahui lebih lanjut proses pembelajaran sastra, saya telah melakukan wawancara bersama salah satu guru bahasa Indonesia di SMP Al-Anwar Rembang, yaitu Ibu Nurul Fajri, S.Pd.

Beliau mengajar bahasa Indonesia sejak tahun 2016 setelah lulus dari Strata 1 di Universitas PGRI Ronggolawe Tuban. Saat ini beliau mengajar kelas  VII dengan menggunakan kurikulum 2013. Materi pembelajaran sastra yang diajarkan pada kelas VII yakni tentang puisi rakyat.

Menurut Ibu Nurul Fajri, S.Pd. dalam wawancaranya pada tanggal 2 Desember 2022, beliau menceritakan bahwa SMP Al-Anwar Rembang adalah sekolah swasta  yang berbasic pondok. Jadi ketika beliau mengajar bahasa Indonesia, siswa di pondok tersebut sangat menyenangkan, sebab memiliki akhlak dan sopan santun sangat baik sekali. Siswa sangat antusias sebelum kegiatan pembelajaran beliau selalu cerita info terbaru mengenai  berita luar, sebab anak-anak pondok tidak ada gawai dan lain-lain.

Untuk proses pembelajaran sastra materi puisi rakyat di SMP Al-Anwar yaitu guru menggunakan metode ceramah. Jadi beliau memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada anak, kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab hingga anak mengerti, baru setelahnya anak-anak praktik membuat sebuah puisi dengan arahan dari beliau. Dan untuk media pembelajaran yang gunakan, beliau menggunakan power point, terkadang menunjukkan contoh puisi dan cara membacanya dari youtube menggunakan proyektor, dari situ anak sangat senang dan semangat sekali. Di sana sumber belajarnya, menggunakan buku LKS, buku paket, internet, dan media pendukung lainnya. Beliau juga menjelaskan strategi dan evaluasi pembelajaran sastra dengan penugasan dan pertanyaan, yakni anak memeragakan atau membacakan hasil karya puisinya, dengan begitu beliau tahu kemampuan si anak. Sedangkan trik pembelajarannya, menggunakan metode permainan, anak sangat antusias memahaminya karena jika salah ada hukuman di dalam permainan tersebut. Beliau menetapkan sendiri kriteria keberhasilan anak, sebab otak dan kecerdasan anak berbeda-berbeda.

Kesulitan  beliau saat mengajar jika anak-anak sangat malu dan tidak percaya diri jika disuruh maju di depan kelas bahkan sampai menangis, namun beliau dengan telaten memberi motivasi dan arahan dengan pelan sampai anak berani dan sanggup berbicara di depan. Sedangkan cara beliau mengatasi siswa yang mulai bosan ketika pembelajaran, dengan ice breaking. Jadi beliau mengajak anak-anak praktik sambil permainan agar tidak bosan, apalagi anak pondok sudah pasti mengantuknya. Menurut pandangan beliau tentang pembelajaran untuk jenjang SMP itu sulit, sebab pada pembuatan puisi perlu menentukan diksi dan majas yang tepat. Meskipun ada beberapa anak yang sudah mahir menciptakan puisi dan memberi makna pada puisi tersebut.

#Polres Rembang