Megaproyek Tambat Kapal Juwana Tak Ada Kelanjutan Anggaran, Pemkab Pati Perlu Cari Alternatif Pendanaan

Avatar photo

PATI – Karena ketiadaan anggaran, pada 2023 ini tidak ada lanjutan pengerjaan proyek pembangunan tambat kapal dan sentra industri perikanan di Juwana.

Sejumlah pihak menyesalkan tidak adanya kelanjutan megaproyek tersebut pada tahun anggaran ini.

Sebab, proyek ini digadang-gadang bisa mendongkrak performa sektor perikanan di Kabupaten Pati.

Salah satu pengusaha perikanan di Juwana, Subaskoro, berharap pemerintah daerah bisa mencari solusi pendanaan untuk melanjutkan pembangunan proyek tersebut.

“Kami berharap Pemkab Pati bisa mencari solusi pendanaan yang diperbolehkan oleh peraturan perundang-undangan. UU Otonomi Daerah sepertinya membolehkan hal itu,” kata dia pada TribunMuria.com, Sabtu (11/2/2023).

Wakil Ketua Umum (WKU) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pati Bidang Kelautan dan Perikanan ini menilai, jika hanya mengandalkan APBD yang terbatas, akan sulit dan membutuhkan waktu lama untuk menuntaskan megaproyek tersebut.

“Apalagi pasca pandemi Covid-19 kemarin, banyak anggaran yang harus direfocusing,” ucap Sekretaris 1 DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah itu.

Baskoro menilai, proyek tambat kapal ini sangat tepat untuk menunjang perekonomian daerah.

Ia menyebut, Kabupaten Pati membutuhkan infrastruktur perikanan berstandar nasional.

“Kenapa harus standar nasional? Sebab sektor perikanan di Pati, terutama perikanan tangkap, sudah masuk kategori tiga besar nasional. Sudah sejajar dengan Muara Baru di Jakarta,” ucap dia.

Baskoro menegaskan, di Pati ada hampir semua jenis alat tangkap ikan. Mulai dari nelayan skala kecil sampai besar ada di Pati.

Tidak ketinggalan, ada pula banyak cold storage dengan kapasitas mencapai puluhan ribu ton di Juwana.

“Selain itu juga sudah mulai bermunculan pabrik-pabrik pengolahan ikan. Ini penting sebagai daya dukung industri perikanan,” ujar dia.

Selain meningkatkan perekonomian, menurut Baskoro, penuntasan proyek tambat kapal dan infrastruktur perikanan di Juwana juga bermanfaat di sektor kebencanaan dan pariwisata.

Ia menyebut, proyek tambat labuh ini juga bisa memperlancar alur sungai Juwana. Karena parkir kapal lebih tertata dan tidak menghambat arus sungai, jika terjadi hujan ekstrem atau kiriman air dari selatan Pati, tidak akan terjadi banjir yang parah.

Di sektor pariwisata, kata Baskoro, di kawasan tersebut terdapat tempat wisata religi yang setiap lebaran selalu didatangi masyarakat dari berbagai penjuru Indonesia, yakni Makam Mbah Datuk Lodang di Pulau Seprapat.

“Ini tentu akan menjadi daya tarik sendiri plus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Pati, khususnya Juwana,” kata dia.

Atas berbagai pertimbangan tersebut, menurut Baskoro, merupakan suatu keniscayaan bagi Pemkab Pati untuk memikirkan keberlanjutan pembangunan proyek tersebut.

“Jangan sampai berhenti, apalagi mangkrak, karena nanti bisa menimbulkan persoalan-persoalan sosial di masyarakat,” tandas dia

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

#Polda Jateng, #Jateng, #Humas Polri, #Polrestabes Semarang, #Polres Rembang, #Polres Demak, #Polres Banjarnegara, #Polres Semarang, #Polres Batang, #Polres Pati, #Polda Kalbar, #Polda Bengkulu, #Polres Mempawah, #Polres Sintang, #Semarang, #Pemkab Banjarnegara, #Kabupaten Banjarnegara, #Rembang, #Batang, #Pati, Demak, #Kota Semarang, #Kalbar, #Bengkulu, #AKBP Tommy Ferdian, #Hendri Yulianto, #Budi Adhy Buono, #Irwan Anwar, #Dandy Ario Yustiawan, #AKBP Fauzan Sukmawansyah

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.