SEMARANG – Masyarakat masih resah dengan isu penculikan anak di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sebelumnya, dugaan aksi kejahatan tersebut terjadi di Jalan Karanglo, Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan Kota Semarang pada Senin (30/1/2023) sekira pukul 17.45 WIB.
Kejadian itu terjadi ketika siswi SD berumur 11 tahun sedang membeli tepung ke warung kelontong. Kemudian korban didekati oleh dua pria yang berboncengan menggunakan motor Yamaha Nmax berwarna hitam.
Beruntung korban melawan saat ditarik dan berhasil melarikan diri dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor NMax. Kemudian siswi Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak nyaris jadi korban penculikan.
Kejadian yang menimpa AEW (9) ini terjadi ketika dirinya sedang pulang sekolah pada Selasa (31/1/2023) siang. Akibat peristiwa itu, orang tua korban meliburkan diri dari pekerjaannya karena merawat anaknya yang mengalami trauma. Untuk mengantisipasi hal serupa, pihak Sekolah Dasar Negeri Pandean Lamper 3 memperketat pengamanan kepulangan anak.
Kepala Sekolah SD Negeri Pandean Lamper 3, Estiyani mengatakan, orang tua atau wali murid wajib mengantarkan anaknya sampai memastikan sudah masuk sekolah. Selain itu, pihaknya juga mewajibkan para anak didiknya untuk dijemput oleh keluarga.
“Sedangkan untuk anak anak yang dijemput Ojek Online, orang tua harus mengkonfirmasi ke kita bahwa anaknya dijemput oleh ojek online. Selain itu, driver ojol juga harus menyebutkan nama anak dan kelas berapa yang dijemput. Dengan begitu, kami akan lebih tenang memastikan anak anak pulang dengan selamat,” ujar Estiyani saat ditemui, Senin (6/2/2023).
Disisi lain, Esti mengakui adanya isu penculikan membuat pihaknya was-was karena tanggung jawab di sekolah ada pada dirinya.
“Sebelum ada isu penculikan, orang tua menjemput di luar gerbang sekolah. Namun, saat ini, kami perbolehkan dengan syarat mengkonfirmasi dulu ke penjaga atau guru, siapa anak yang mau dijemput,” bebernya
Sementara itu, salah satu orang tua murid, Waluyo juga ikut merasakan keresahan akibat adanya isu penculikan anak. Dirinya juga meminta anaknya untuk waspada ketika berada di lingkungan luar rumah terutama di Sekolah.
“Sangat meresahkan, apalagi, beberapa kejadian memang terjadi di Kota Semarang. Kita sebagai orang tua memang lebih waspada, dengan menjemput sebelum jam pulang sekolah, kita sudah sampai di depan sekolah,” terangnya.
Dirinya berharap ada petugas kepolisian yang juga berjaga pada saat kepulangan sekolah. Hal itu agar untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan seperti penculikan anak.
“Kalau bisa tidak hanya pihak sekolah, tapi petugas kepolisian harus mengawal kepulangan sekolah,” imbuhnya.
Artikel ini sudah tayang di tvonenews.com
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.