Lurah dan Camat Diminta Turun Pantau Harga Komoditas

Avatar photo

SEMARANG – Pemantauan harga di pasar tradisional dilakukan Pemkot Semarang untuk mengetahui jika ada kenaikan komoditas pangan yang bisa memicu terjadinya inflasi. Lurah dan camat pun diminta untuk turun tangan melakukan pemantauan sebagai pengampu wilayah agar bisa dilakukan langkah antisipasi oleh pemkot.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta agar lurah dan camat bisa turun ke pasar tradisional untuk melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok. Tujuannya, agar lebih terkontrol, sehingga bisa dilakukan langkah pencegahan jika terindikasi adanya kenaikan harga.

“Dinas Perdagangan tidak bisa bergerak sendiri. Lurah dan camat harus turun untuk melakukan pemantauan,” katanya, Jumat (10/2).

Mbak Ita –sapaan akrabnya– menerangkan, dalam konsep bergerak bersama, tidak bisa mengandalkan satu organisasi perangkat daerah (OPD) saja. Perlu ada kolaborasi dengan OPD lainnya, serta lurah dan camat.

Ia mencontohkan Dinas Ketahanan Pangan bisa berkoordinasi dengan Bulog, jika menemukan adanya kelangkaan bahan pokok berupa beras.

“Nggak bisa jalan sendiri-sendiri, pasokan beras bisa dibilang masih aman,” tambahnya.

Pemkot Semarang, lanjut Mbak Ita, juga telah memiliki badan usaha milik petani (BUMP). Tugasnya tak lain menjaga ketersediaan pasokan kebutuhan pokok. Jika kebutuhan pokok terkendali maka harga di pasaran juga akan stabil.

“Kemarin ada laporan beras agak sulit, nah langsung cari di Kabupaten Semarang untuk dikirimkan ke Mijen dan Gunungpati. Dengan kontrol seperti ini, kenaikan harga bisa diantisipasi,” bebernya.

Operasi pasar, kata dia, belum akan dilakukan Pemkot Semarang. Menurutnya, langkah antisipasi berupa lurah dan camat yang turun ke lapangan dan melakukan pengawasan diperlukan ketika menemukan kenaikan harga.

“Dinas Perdagangan memang ada lurah-lurah pasar, tapi lebih efektif kalau lurah dan camat bergerak. Pak Nurkholis (Kadis Perdagangan, Red) pun juga rutin beri laporan fluktuasi harga di pasar,” katanya.

Ketua DPRD Kota Semarang Kadar Lusman meminta pemkot bisa melakukan pengawasan bahan pangan lebih ketat jelang bulan Ramadan. Menurut dia, spekulan dan pedagang perlu diawasi dengan melakukan operasi pasar.

“Kenaikan harga memang rutin tiap tahun, gejolaknya juga ada. Tapi jangan sampai ada spekulan, harus dilakukan pengawasan agar harganya stabil,”pintanya.

Agar masyarakat tidak dirugikan dengan adanya spekulan yang membuat harga pasar bisa naik, Pilus –sapaanya– meminta pemkot menggelar operasi untuk mengawasi hingga memberikan edukasi dan penekanan kepada para pedagang maupun spekulan.

“Pemkot saya dorong melakukan operasi pasar, memberikan pemahaman kepada pedagang dan spekulan agar harga bisa stabil,” tambahnya.

sumber: radarsemarang.jawapos.com

#Polda Jateng, #Jateng, #Humas Polri, #Polrestabes Semarang, #Polres Rembang, #Polres Demak, #Polres Banjarnegara, #Polres Semarang, #Polres Batang, #Polres Pati, #Polda Kalbar, #Polda Bengkulu, #Polres Mempawah, #Polres Sintang, #Semarang, #Pemkab Banjarnegara, #Kabupaten Banjarnegara, #Rembang, #Batang, #Pati, Demak, #Kota Semarang, #Kalbar, #Bengkulu, #AKBP Tommy Ferdian, #Hendri Yulianto, #Budi Adhy Buono, #Irwan Anwar, #Dandy Ario Yustiawan, #AKBP Fauzan Sukmawansyah

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.