Jakarta – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan mengatakan, tingkat kepercayaan publik kepada Polri pada Desember 2022 naik menjadi 71,4 persen.
“Angka ini terus menguat bila dibanding hasil survei sebelumnya pada bulan Agustus 2022 yang hanya 56,3 persen,” kata Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (17/12/2022) seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan, naiknya kepercayaan publik itu berdasarkan survei yang dilaksanakan Lemkapi pada tanggal 2 sampai 14 Desember 2022 dengan melibatkan 1.000 responden berusia 17 tahun ke atas.
Menurut dia, ada sejumlah alasan responden menyebut kinerja Polri semakin dipercaya. Antara lain ketegasan dan transparansi pengungkapan pembunuhan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan terdakwa mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Selain itu, penegakan hukum terhadap mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa dalam kasus narkoba juga banyak diapresiasi publik.
“Instruksi Kapolri dalam pengoperasian tilang elektronik dan penghentian tilang manual di seluruh Indonesia juga ikut andil meningkatkan kepercayaan publik,” kata akademisi dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Dia mengatakan, sinergi Polri dan TNI dalam pengamanan kegiatan internasional G20 di Bali ikut menyumbang kenaikan kepercayaan masyarakat.
“Kami melihat transparansi Polri dalam merespons cepat berbagai kasus sorotan masyarakat sangat baik. Jika respons cepat ini konsisten, tren kepercayaan Polri tentu akan semakin baik lagi,” jelasnya.
Namun, survei Lemkapi juga menyebutkan ada responden yang belum sepenuhnya percaya terhadap kinerja Polri, yakni 19,1 persen.
“Alasan responden belum sepenuhnya percaya terhadap kinerja Polri bermacam-macam. Mulai dari penanganan kasus tambang ilegal yang melibatkan Ismail Bolong yang sampai saat ini belum tuntas,” kata Edi.
Selain itu, kata dia, kinerja reserse yang masih banyak dikeluhkan dan penanganan keamanan dalam Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang menyebabkan ratusan korban tewas juga disorot publik.
Dalam survei ini, ada responden juga meminta Polri terus melengkapi sarana dan prasarana tilang elektronik di seluruh Indonesia.
Dalam survei kinerja Polri ini, kata dia, ada sekitar 9,5 persen responden tidak memberikan komentar.
“Kita harapkan survei ini akan menjadikan masukan bagi Polri agar semakin baik dan kehadiran program Presisi Kapolri semakin dirasakan masyarakat,” katanya.