Ledakan di Malang, Polisi Selidiki dan Buru Penjual Bubuk Petasan

KOTA MALANG – Ledakan petasan di Jalan Piranha Atas Nomor 2, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis siang, 20 Maret 2025, mengakibatkan lima anak mengalami luka bakar. Polresta Malang Kota tengah menyelidiki asal bubuk petasan yang menyebabkan ledakan tersebut dan memburu penjualnya.

“Masih dalam penyelidikan. Termasuk, kami masih mencari siapa penjual bubuk merconnya,” ujar Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh, Sabtu 22 Maret 2025.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, polisi menduga penjual bubuk mercon berasal dari luar Kota Malang. Namun dugaan itu masih terus ditelusuri. “Informasinya, penjual bubuk merconnya itu dari luar kota. Namun tentunya, ini masih kami cek dan masih kami dalami,” ungkapnya.

Lima korban korban luka itu antara lain MV, 14, yang mengalami luka gores kaca pada betis kanan; AFP, 11, alami luka bakar dan gores kaca pada tangan dan kaki; RO, 13, alami luka bakar pada tangan dan kaki; GY, 14, alami luka pada telinga kiri; dan GA, 14, alami luka pada lengan kanan dan wajah samping kiri.

Kelimanya saat ini masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Lavalette Kota Malang. Polisi belum dapat meminta keterangan dari para korban karena kondisi mereka. “Korbannya masih belum bisa memberikan keterangan. Karena masih dalam perawatan medis,” beber Soleh.

Polisi saat ini tengah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian. Selain melukai lima anak, ledakan mercon tersebut juga merusak jendela dan pintu rumah.

Sebelumnya diberitakan, sebuah ledakan dilaporkan melukai lima orang anak di sebuah rumah di Jalan Piranha Atas Nomor 2, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 20 Maret 2025 sekitar pukul 11.00 WIB. Ledakan itu diduga berasal dari petasan yang dirakit oleh sekelompok anak tersebut.

Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anang Tri Hananta, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika anak-anak tersebut sedang merakit petasan dengan bahan serbuk yang dibeli secara daring. Serbuk petasan tersebut diletakkan di dalam baskom kecil sebelum dimasukkan ke dalam selongsong kertas.

“Saat merakit, ada anak lain yang memainkan korek gas dan menyulut serbuk petasan tersebut. Akibatnya, tiga petasan setengah jadi meledak,” kata Anang saat dikonfirmasi, Jumat 21 Maret 2025. (*)

sumber : metrotvnews.com