SEMARANG – Teguh Haryanto, warga Perumahan Dinar Indah, RT 06/26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah bersama istrinya terpaksa mencuci pakaian di selokan untuk membersihkan lumpur.
Banjir bandang dengan ketinggian mencapai lebih dari 2 meter pada Jumat (30/12/2022) lalu menyebabkan seluruh barang-barang milik Teguh terendam.
Seluruh pakaian yang ada di lemari tak luput dari terjangan banjir bandang hingga kotor dipenuhi lumpur. Setelah dibersihkan dari lumpur dengan air selokan, baju-baju itu baru dibawa ke penatu.
Teguh dan sang istri terpaksa membersihkan barang-barang mereka yang terendam banjir karena kurangnya pasokan air bersih di Perumahan Dinar Indah. Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, tenaga kebersihan Pemkot Semarang hingga para relawan juga memanfaatkan air yang ada di selokan untuk membersihkan jalan-jalan dari sisa lumpur.
Salah seorang relawan, Fauzan Nur Maulana mengungkapkan, masih cukup banyak lumpur di perumahan itu meski sudah dibersihkan sejak beberapa hari lalu. Upaya pembersihan juga terkendala suplai air bersih.
Pasokan dari Damkar dan PDAM Kota Semarang masih belum cukup memenuhi kebutuhan air bersih di Perumahan Dinar Indah.
Sebenarnya, sejumlah warga di Perumahan Dinar Indah ini memiliki sumur yang bisa diambil airnya. Namun karena kondisi listrik hingga kini masih dimatikan, warga belum dapat mengambil dan memanfaatkan air dari sumur.
Hingga Minggu (8/1/2023) siang ketebalan lumpur masih sekitar 10 sentimeter. Untuk itu, pasokan air bersih masih dibutuhkan untuk membersihkan lumpur.
Diketahui, banjir bandang yang menerjang perumahan Dinar indah RT 1 RW 26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang menyebabkan 44 rumah terdampak. Kondisi rumah yang hancur dan dipenuhi lumpur memaksa 147 warga hingga kini mengungsi.
Dalam peristiwa ini, satu warga yang merupakan orang berkebutuhan khusus tewas karena terjebak di dalam rumah saat banjir bandang terjadi.