Kirab Kebangsaan Meriahkan Peringatan Hari Bhayangkara ke-77 di Simpang Lima Semarang

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Puncak Peringatan Hari Bhayangkara ke-77 berlangsung meriah. Di antaranya menampilkan kirab kebangsaan dari 35 Polres dan Polresta se-Jawa Tengah, Sabtu (1/7).

Masing-masing institusi polri itu memamerkan ciri khas daerah melalui parade budaya. Dari Polres Sragen misalnya, mengusung tema Museum Sangiran lengkap dengan replika museum hingga peragaan manusia purba.

Ada pula Tari Jatilan dan Topeng Ireng dari Kabupaten Semarang, serta Barongan dari Kabupaten Demak. Tampak juga peserta Semarang Night Carnival (SNC). Sedangkan penampilan pertama diawali oleh Marching Band PIP Semarang.

Berdasarkan pantauan, parade dimulai dari Taman Indonesia Kaya menuju Lapangan Pancasila Simpang Lima. Setiap peserta unjuk gigi adu kebolehan di hadapan Kepala Polisi Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) didampingi Plh Gubernur Jateng Taj Yasin Maemon beserta jajaran dan tamu undangan.

Selain parade budaya itu, ada pula pertunjukan atraksi dari Polisi Wanita (Polwan) menaiki motor gede (moge). Beragam gaya ditampilkan seperti menyetir dengan satu tangan, hingga menyetir dengan posisi berdiri. Aksi itu mengundang kagum masyarakat yang turut menonton.

“Wah…Keren ibu polwan berdiri di atas motor,” ucap Surtini, salah satu warga asal Semarang yang menonton bersama cucunya.

Atraksi juga di ditunjukkan oleh polisi hewan, hingga anjing pelacak. Kemeriahan tak hanya itu saja, melainkan juga dilengkapi dengan hadirnya pameran, pasar murah, dan bazar UMKM. Sebelum parade itu, dilangsungkan upacara HUT Bhayangkara ke 77.

Dalam momen itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan agar kepolisian jangan anti kritik sebagaimana perintah Kapolri. Hal itu menurutnya untuk membangun kedekatan dan kerpercayaan dengan masyarakat.

“Masukan apapun merupakan obat dalam rangka membenahi birokrasi di tempat kita,” katanya.

Ia menyebut, Polri akan terbuka selama itu kritik yang membangunkan kegiatan organisasi. “Jadi kritik bagi kita merupakan obat untuk memperbaiki, baik itu sikap dan lain sebagainya. Tentu kritik yang bukan destruktif untuk kesehatan organisasi karena lada dasarnya Polri dari masyarakat untuk masyarakat,” ujar kapolda.

sumber: radarsemarang

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polda Kalteng, Polda Maluku, Polda Sulbar, Polda NTT, Polda Babel, Polda Sultra, Polda Sumbar, Polda Sulut, Polda Malut, Polda Aceh, Polda Sulteng, Polda DIY, Polda Kepri, Polda Papua Barat, Polda Sulsel, Polda Bali, Polda Sumsel, Polda Gorontalo, Polda Papua, Polda Jambi, Polda Riau, Polda Bengkulu, Polda Kaltim, Polda Lampung, Polda Kalsel, Polda NTB, Polda Jatim, Polda Sumut