Jombang – Pengasuh Pondok Pesantren Seblak Jombang, Jawa Timur, KH Halim Mahfudz MA memberikan apresiasi atas sinergitas TNI-Polri dalam penanganan korban terdampak gempa bumi yang terjadi di Cianjur.
Menurut Gus Iim, panggilan akrab KH Halim Mahfudz, penanganan gempa tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Semua lembaga harus membantu penanganan bencana karena multidimensi.
“Saya melihat dari sisi bahwa di zaman ini tidak ada lembaga yg mampu bekerja sendiri. Semua butuh mitra. Jadi sinergitas TNI – Polri itu bagus bisa membentuk penanganan yang komprehensif, saling membantu,” kata Gus Lim saat dihubungi, Sabtu 26 November 2022.
Gus Lim mengatakan, penanganan krisis seperti tempat itu multidimensi. Pada awalnya butuh penyelamatan korban karena reruntuhan. Lalu butuh penanganan medis, kemudian butuh penanganan psikis dan trauma akibat gempa, untuk korban yang selamat butuh penangan perawatan ringan maupun sheter (tempat berteduh), dan seterusnya.
“Jadi sinergitas TNI – Polri itu penting. Di sinilah lembaga yang berbeda bisa saling membantu dan melengkapi apa yang dibutuhkan lembaga lain. Di situ tentu dibutuhkan penangan korban luka, trauma, perawat kesehatan dan keamanan dan kenyamanan akibat gempa,” ujar Gus Lim.
Selain itu, menurut Gus Lim, pemerintah sudah memberikan perhatian dan pelayanan baik bahkan Presiden sendiri turun ke lapangan.
Gus Lim juga menyampaikan duka cita kepada para korban. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan tawakal.
“Semua warga bangsa saya yakin berdoa semoga korban bisa ditangani dengan baik, yang terluka segera mendapat perawatan. Dan kami menyampaikan duka cita yang dalam kepada para korban yang meninggal dan berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan tawakal,” pungkasnya.