Berita  

Kemensos Mempercepat Penyalutan BLT Warga Salatiga

Avatar photo

SALATIGA – Ratusan warga memadati Kantor Pos Kota Salatiga untuk mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT), dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) berupa sembako.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemensos, Arif Nahari mengatakan kegiatan itu merupakan bagian percepatan proses penyaluran bantuan sembako.

“Hal ini merupakan bukti konkret kalau Kemensos mempercepat proses penyaluran bantuan,” kata Arif ,Minggu (18/9/2022).

Arif mengaku, dalam satu minggu penyaluran bantuan tersebut akan selesai.

“Informasi dari PT Pos bahwa dalam satu minggu ini akan selesai untuk wilayah-wilayah yang mudah dijangkau,” jelasnya.

Bantuan ini merupakan respons dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

“Ini merupakan salah satu arahan pemerintah khususnya Kemensos diberikan otorisasi untuk menyalurkan,” ungkapnya.

BLT tersebut langsung diberikan kepada masyarakat dalam dua bulan yakni di bulan September dan Oktober.

Untuk besaran BPNT yakni Rp 200.000.

“Salah satu stimulan yang diberikan bagaimana menyangga secara sementara, sebagai bantalan pembatasan pengeluaran ekonomi, dan hal tersebut tidak besar yakni Rp. 150.000 per bulan,” paparnya.

Dia menjelaskan, pemberian bantuan ini sengaja menggunakan PT. Pos karena dapat menjangkau para penerima yang tidak dapat hadir di lokasi.

“Kita lihat PT. Pos memungkinkan dalam proses penyalurannya dengan menggunakan komunitas dan apabila terjadi sesuatu di lapangan seperti penerima tidak bisa hadir maka PT. Pos dapat menjangkau,” ujarnya.

“Kita ingin bantuan itu tidak memberatkan namun memudahkan baik dari sisi penjangkauan dan pemanfaatan,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori menambahkan para penerima yang dapat yakni yang sudah masuk ke dalam program PKH dan BPNT.

“Penerimanya adalah mereka yang selama ini ada di dalam program PHK dan BPNT karena itu mereka sudah otomatis terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” kata Bukhori.

Menurutnya Kota Salatiga merupakan daerah yang memiliki angka kemiskinan kecil.

“Kota Salatiga termasuk daerah yang tidak sebagaimana daerah yang lain, tingkat kemiskinannya sangat rendah saat sebelum pandemi hanya ada lima persen dan setelah pandemi hanya naik sedikit saja,” paparnya.

Dirinya berharap bantuan tersebut benar-benar diterima kepada yang berhak menerima.

“Walau masyarakat sudah dibantu dan meskipun bantuan tersebut tidak seberapa tapi ambil substansinya yaitu sebenarnya kita ingin memberikan semangat kepada masyarakat dalam situasi apapun tidak mengalami putus asa,” jelasnya.

“Saya paham situasi ekonomi sekarang sangat sulit, tetapi sebagai bangsa yang berjiwa besar tentu tidak boleh kesulitan ini menjadi alasan untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai akal sehat,” tambahnya.